Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit PD Pontren) mengadakan Kopdar pengelola media pesantren selama 3 hari pada tanggal 16-18 September 2023. Bertempat di KIMAYA Hotel, kota Bandung.
Media Tebuireng Initiatives (tebuireng.co) menjadi salah satu dari 30 media yang mendapat undangan dan berkesempatan mengikuti acara yang bertajuk “Kopdar Pengelola Media Pesantren untuk Penguatan Moderasi Beragama,” tersebut. Acara ini juga merupakan upaya merumuskan strategi publikasi dalam menyambut Hari Santri Nasional yang dirayakan setiap tanggal 22 Oktober.
Narasumber yang turut hadir dalam acara ini, di antaranya: Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, MT (Direktur Jenderal Pendidikan Islam), Dr. H. M. Nuruzzaman, M.Si (Staf Khusus Menteri Agama), Prof. Dr. H. Waryono, M.Ag (Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren), Dr. Abdul Qayyum (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Achmad Ubaidillah (Pusat Studi Pesantren) Nurmayanti (Redaktur Pelaksana Liputan6) Iip Dzulkifli Yahya (Media Center PWNU Jabar) Hamzah Sahal (Founder Alif.id) dan M. Zidni Nafi’ (Redaktur Iqra.id)
Pada acara pembukaan, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan perihal pentingnya mengglorifikasi capaian kalangan pesantren pada momentum Hari Santri Nasional. Glorifikasi ini perlu karena santri telah ikut berjuang dalam segala lini terutama dalam mencapai kemerdekaan, namun jarang diketahui oleh publik luas.
Menurut Ali Ramdhani, selama ini peristiwa yang terjadi di lingkungan pesantren yang mengganggu citra pesantren, hal itu langsung viral dan menjadi bahasan ramai di ruang publik. Sehingga khalayak juga perlu tahu bahwa banyak hal-hal baik yang dilakukan oleh kalangan pesantren.
Pihaknya akan melibatkan madrasah dan perguruan tinggi dalam peringatan hari santri tahun 2023 supaya mendapatkan atensi lebih luas dari masyarakat.
“Getaran Hari Santri 2023 harus lebih besar dirasakan masyarakat luas. Pesantren yang biasanya dapat image buruk harus kita bantah dengan menampilkan prestasi-prestasinya,” tegas Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.
Pada momen yang sama, Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pontren, Waryono berharap peringatan Hari Santri terus digaungkan supaya mendapatkan penerimaan publik yang luas.
Waryono menyebut, selama ini pesantren telah berjasa merawat keragaman bangsa, khususnya di tahun politik yang rawan perpecahan seperti sekarang ini.
“Bagaimana pesantren membingkai kerukunan bangsa perlu kita tegaskan dalam peringatan Hari Santri tahun ini,” ujar pria yang juga guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Sementara itu, Mohammad Nuruzzaman, Staf Khusus Menteri Agama, menekankan pentingnya afirmasi kepada santri. Ia menilai, afirmasi dimaksud dapat diberikan dalam bentuk pelatihan digital sebagai respons kaum santri terhadap perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat.
“Kalau ada puluhan atau ratusan santri yang kita beri afirmasi untuk mengikuti pelatihan digital, maka akan lahir talenta-talenta digital dari kalangan santri yang akan berkontribusi bagi Negeri,” harapnya.
Baca juga: Kemenag Harap Hari Santri Jadi Momen Glorifikasi Pesantren