tebuireng.co – Kekosongan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jombang (PCNU Jombang) mendapatkan perhatian khusus dari dzurriyah muda pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang.
Menurut Agus Izzul Islam Annajmi (Gus Amik), salah satu dzurriyah muda, sejak beberapa bulan terakhir banyak kalangan muda NU yang prihatin dengan kondisi kepengurusan cabang NU yang tidak menemukan jalan keluar.
“Dzuriyyah muda Pesantren se-Jombang yang tergabung dalam grup Pahlawan Bertopeng Kadipaten Jombang mendesak PBNU untuk menjadi mediator yang bijak dalam permasalahan yang ada di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang,” katanya, Selasa (14/2/2023).
Cucu dari pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbullah ini menyayangkan Kabupaten Jombang sebagai embrio NU malah mengalami vacuum of power dalam struktural NU. Selama ini Jombang jadi tolak ukur kepengurusan NU-nya.
Hal ini yang menggerakkan generasi muda nahdliyin, terutama dzurriyah muda pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, antara lain Gus Mirza (Tebuireng), Gus Zaini (Paculgowang), Gus Amak (Tambakberas), Gus Najwa Fikri (Denanyar), Gus Ridlo Zamzami (Denanyar), Gus Nabriz (Tambakberas), Gus Rusdan Dani (Rejoso), Gus Zidni (Denanyar), Gus Fuad (Denanyar), Gus Mahbub (Tebuireng), Gus Hikam (Mojoagung), Gus Naqib (Ngoro), Gus Anwar (Paculgowang), Gus Fafa (Denanyar), Gus Mustofa (Denanyar), Gus Ari (Denanyar), Gus Fattah (Jombang Kota), Gus Shofi (Tambakberas), Gus Baha (Rejoso), Gus Amak (Mayangan), Gus Syauqoni (Denanyar), Gus Fata (Paculgowang), Gus Qohir (Jogoroto) untuk mendorong segera ada kepengurusan tetap.
“Kita sangat prihatin kondisi PCNU Jombang yang sampai hari ini belum terbentuk kepengurusan serta tidak kunjung menemukan titik terang. Beberapa kegiatan tertunda. Padahal abad kedua NU ini harus lari kencang,” tegas Gus Amik.
Gus Amik menjelaskan pasca Konfercab NU Jombang tanggal 5 Juni 2022 yang diselenggarakan di gedung serbaguna PCNU Jombang beberapa waktu lalu telah terpilih KH Abdul Nashir Fattah (Alm) sebagai Rais Syuriyah dan KH Salmanuddin Yazid sebagai Ketua Tanfidziyah (Ketua PCNU Jombang).
Namun, ternyata ada beberapa pihak yang tidak menerima hasil keputusan tersebut. PBNU pun sebagai pucuk pimpinan organisasi nahdliyin sampai saat ini tidak mengesahkan hasil Konfercab NU hingga terjadi kekosongan kepengurusan ditubuh PCNU Jombang.
“Kami sangat mengharapkan polemik ini agar cepat di selesaikan dan kepengurusan PCNU Jombang tidak ada kekosongan serta berjalannya roda organisasi sebagaimana mestinya, mengingat Jombang adalah rumahnya NU,” tegas Gus Amik.
Gus Amik juga menyampaikan bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya Konferensi Cabang NU Jombang yang sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) dan Perkum PBNU.
Oleh karenanya, pihaknya menghimbau seluruh warga NU Jombang untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan serta kondusifitas Jombang pra dan pasca Konferensi NU Cabang Jombang.
“Kami menghimbau seluruh aktivis dan pengurus NU di Jombang dari tingkat anak ranting, ranting, dan majelis wakil cabang untuk selalu semangat dan solid berkhidmat di NU,” tandas Gus Amik.
Baca Juga: Cicit Muassis NU: 1 Abad NU, Lalu Apa?