• About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
LSPT
Home Kebangsaan

Kekosongan PCNU Jombang Disayangkan Generasi Muda

Admin by Admin
2023-02-14
in Kebangsaan, News, Pesantren
0 0
0
Kekosongan PCNU Jombang Disayangkan Generasi Muda

Kekosongan PCNU Jombang Disayangkan Generasi Muda

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
LSPT

tebuireng.co – Kekosongan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jombang (PCNU Jombang) mendapatkan perhatian khusus dari dzurriyah muda pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang.

Menurut Agus Izzul Islam Annajmi (Gus Amik), salah satu dzurriyah muda, sejak beberapa bulan terakhir banyak kalangan muda NU yang prihatin dengan kondisi kepengurusan cabang NU yang tidak menemukan jalan keluar.

“Dzuriyyah muda Pesantren se-Jombang yang tergabung dalam grup Pahlawan Bertopeng Kadipaten Jombang mendesak PBNU untuk menjadi mediator yang bijak dalam permasalahan yang ada di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang,” katanya, Selasa (14/2/2023).

Cucu dari pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbullah ini menyayangkan Kabupaten Jombang sebagai embrio NU malah mengalami vacuum of power dalam struktural NU. Selama ini Jombang jadi tolak ukur kepengurusan NU-nya.

Hal ini yang menggerakkan generasi muda nahdliyin, terutama dzurriyah muda pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, antara lain Gus Mirza (Tebuireng), Gus Zaini (Paculgowang), Gus Amak (Tambakberas), Gus Najwa Fikri (Denanyar), Gus Ridlo Zamzami (Denanyar), Gus Nabriz (Tambakberas), Gus Rusdan Dani (Rejoso), Gus Zidni (Denanyar), Gus Fuad (Denanyar), Gus Mahbub (Tebuireng), Gus Hikam (Mojoagung), Gus Naqib (Ngoro), Gus Anwar (Paculgowang), Gus Fafa (Denanyar), Gus Mustofa (Denanyar), Gus Ari (Denanyar), Gus Fattah (Jombang Kota), Gus Shofi (Tambakberas), Gus Baha (Rejoso), Gus Amak (Mayangan), Gus Syauqoni (Denanyar), Gus Fata (Paculgowang), Gus Qohir (Jogoroto) untuk mendorong segera ada kepengurusan tetap.

“Kita sangat prihatin kondisi PCNU Jombang yang sampai hari ini belum terbentuk kepengurusan serta tidak kunjung menemukan titik terang. Beberapa kegiatan tertunda. Padahal abad kedua NU ini harus lari kencang,” tegas Gus Amik.

Gus Amik menjelaskan pasca Konfercab NU Jombang tanggal 5 Juni 2022 yang diselenggarakan di gedung serbaguna PCNU Jombang beberapa waktu lalu telah terpilih KH Abdul Nashir Fattah (Alm) sebagai Rais Syuriyah dan KH Salmanuddin Yazid sebagai Ketua Tanfidziyah (Ketua PCNU Jombang).

Namun, ternyata ada beberapa pihak yang tidak menerima hasil keputusan tersebut. PBNU pun sebagai pucuk pimpinan organisasi nahdliyin sampai saat ini tidak mengesahkan hasil Konfercab NU hingga terjadi kekosongan kepengurusan ditubuh PCNU Jombang.

“Kami sangat mengharapkan polemik ini agar cepat di selesaikan dan kepengurusan PCNU Jombang tidak ada kekosongan serta berjalannya roda organisasi sebagaimana mestinya, mengingat Jombang adalah rumahnya NU,” tegas Gus Amik.

Gus Amik juga menyampaikan bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya Konferensi Cabang NU Jombang yang sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) dan Perkum PBNU.

Oleh karenanya, pihaknya menghimbau seluruh warga NU Jombang untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan serta kondusifitas Jombang pra dan pasca Konferensi NU Cabang Jombang.

“Kami menghimbau seluruh aktivis dan pengurus NU di Jombang dari tingkat anak ranting, ranting, dan majelis wakil cabang untuk selalu semangat dan solid berkhidmat di NU,” tandas Gus Amik.

Baca Juga: Cicit Muassis NU: 1 Abad NU, Lalu Apa?

Tags: JombangNahdlatul UlamaPCNU JombangSantri
Previous Post

Tanda Mencintai Nabi Muhammad

Next Post

Karomah Kiai Hasan Genggong

Admin

Admin

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
karomah Kiai Hasan Genggong

Karomah Kiai Hasan Genggong

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

  • Profil Ringkas Ning Jazil, Istri Gus Kautsar

    Profil Ringkas Ning Jazil, Istri Gus Kautsar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Hadis Riwayah dan Dirayah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratibul Haddad dan Segala Khasiat Membacanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyambut Ramadan dengan hati gembira adalah perintah dari agama Islam. Semerbak hawa Ramadan mulai menyeruak tercium, pertanda bulan yang penuh keberkahan ini akan segera tiba. Bak seorang permaisuri yang ditunggu kedatangannya banyak sekali orang yang bersiap diri untuk menyambutnya.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa tradisi yang cukup unik dalam menyambut bulan Ramadan, seperti tradisi Megengan di Jawa Timur, Nyadran di Jawa Tengah, Pacu Jalur di Riau, Suru Maca di Sulawesi dan sebagainya.

Pada dasarnya, esensi dari berbagai macam tradisi penyambutan bulan Ramadan ini adalah melakukan kegiatan-kegiatan positif dengan penuh sukacita sebab datangnya bulan Ramadan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan cara Rasulullah menyambut Ramadan dengan hati gembira dan memperbanyak puasa, tidak pernah nabi berpuasa lebih banyak daripada bulan Sya’ban selain bulan Ramadan:

لم يكن النبي صلى الله عليه وسلم يصوم شهرا أكثر من شعبان – البخاري

Hal ini dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam rangka mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadan.

Selengkapnya baca di www.tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #ramadan #ramadhan2023 #menyambutramadhan #tradisi #indonesia #keislaman #islam
  • Tradisi dalam menyambut datangnya bulan Ramadan di berbagai wilayah di Indonesia begitu beragam sesuai dengan corak dan budaya yang terkandung di daerah masing-masing.
Namun, pada umumnya semua tradisi tersebut dilaksanakan atas dasar rasa syukur kepada Allah karena telah diberi kesempatan bertemu kembali dengan bulan yang mulia yakni bulan Ramadan.

Selengkapnya baca di www.tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #ramadan #syaban #bulansuciramadhan #tradisi #indonesia
  • "Kita tidak akan bisa di titik mana pun tanpa restu dari orang tua kita", kata Gus Ipang Wahid setelah memberikan sebuah kejutan untuk Nyai Farida Salahuddin Wahid saat mengisi acara di Pondok Pesantren Amanatul Ummah.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #santritebuireng #nahdlatululama #nahdliyin #1abadnu #gussholah #ipangwahid #amanatulummah #reels #instagram #ibu
  • Sulthonul Auliya
  • Cara menghilangkan depresi menurut al-Balkhi ada dua jenis, yaitu eksternal dan internal. Al-Balkhi merupakan ulama-ilmuwan Islam yang menguasai banyak bidang keilmuan.

Nama lengkap al-Balkhi adalah Abu Zaid Ahmad bin Sahal al-Balkhi. Ia lahir di kota Balkh, sekarang dikenal dengan Afghanistan pada tahun 849 Masehi dan wafat pada tahun 934 Masehi.

Salah satu karyanya yang monumental dalam bidang keilmuan psikologi adalah Mashalihul Abdan Wal Anfus. Bukunya, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ariel Achmad Pramudya dengan judul “Kitab Kesehatan Mental” yang juga menyelipkan karya Ibnu Sina dengan judul terjemahan “Resep Bahagia”.

Dalam bukunya, al-Balkhi menyebutkan empat macam gejala yang bisa mengganggu mental; sedih, takut, panik, dan depresi. Empat macam gejala ini, selain menyiksa jiwa pengidapnya juga memiliki potensi terhadap kerja organ tubuh menjadi tidak maksimal apabila berlebihan.

“Ketika mental seseorang terganggu, kesehatan fisik tak membuatnya bahagia, hari-harinya suram, dan hidupnya tak lagi indah” (al-Balkhi; 07). Bisa jadi, dalam fase-fase tersebut, selera makan menjadi tidak normal, tidurnya tidak nyenyak, dan beragam keanehan-keanehan fisik lainnya.

Selengkapnya baca di www.tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #keislaman #islam #mentalhealth #kesehatanmental #milenial
  • Cara melancarkan rezeki menurut Gus Kautsar cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh siapapun secara istikamah setiap hari. Amalan melancarkan rezeki tersebut berupa membaca surah Al-Waqi’ah tiap setelah Ashar.

“Saya itu dari kecil sudah diberi nasihat oleh ayah, kalau kamu sedikit enak hidupnya di dunia, jangan lupa setelah salat ashar menimal membaca Al-Waqi’ah sebanyak tiga kali,” katanya.

Gus Kautsar mengatakan jika dirinya merasa aneh ketika ada santri yang kesulitan dalam bab ekonomi karena usaha yang dilakukan terus gagal. Sebagai hamba Allah, seorang santri memang dituntut berusaha dhohir.

Namun, seorang santri juga harus mengiringi usaha dhohir tersebut dengan doa dan amalan melancarkan rezeki. Agar apa yang dilakuakn diberikan keberkahan oleh Allah Swt.

Selengkapnya baca di www.tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #amalan #keislaman #islam #guskautsar #alfalahploso #guskautsarploso #syaban
  • "Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya untukmu saat engkau berjalan dan ikan-ikan di laut memintakan ampunan bagimu manakala engkau berusaha menuntut ilmu." -Imam Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #santritebuireng #nahdlatululama #nu #nahdliyin #imamghazali #quotes #kitab #kitabkuning
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan selamat hari perempuan internasional.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #santritebuireng #indonesia #perempuan #perempuanindonesia #perempuanhebat #internationalwomensday #hariperempuaninternasional
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Ikranagara (Seniman dan Pemeran
Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy’ari dalam film ‘Sang Kiai’).

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #nahdlatululama #nahdliyin #santri #duka #tokoh #indonesia #filmindonesia #laskarpelangi
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist