tebuireng.co- Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Ahmad Said Asrori memberikan ijazah bacaan niat untuk menghadiri resepsi 1 abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa (7/2/2023).
Ijazah ini dibagikan oleh Agus Lubaid Said Asrori, putra KH. Ahmad Asrori kepada NU Online pada Sabtu (4/2/2023). Ia menyebutkan bahwa abahnya sangat berkenan jika ijazah ini disebarluaskan.
Kiai Haji Ahmad Said Asrori merupakan putra dari KH. Asrori Ahmad. Ia merupakan alumni dari pondok pesantren Rodlotul Ulum, Kencong, Kepung, Kediri, pondok pesantren An-Nawawi Berjan Purweorejo dan pondok pesantren Roudlotut Tholibin Rembang, Jawa Tengah.
Saat ini, ia melanjutkan perjuangan ayahnya dalam mengasuh pondok pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah. Dalam mengelola pondok, ia tidak sendirian. Ia dibantu oleh saudara-saudaranya, antara lain KH. Labib Asrori dan Kiai Kholil Mustamid Asrori.
Sebelum menjadi Katib ‘Aam PBNU, KH. Ahmad Said Asrori pernah diangkat sebagai salah satu Rais Syuriah PBNU (2015-2020). Sebelum itu, ia juga pernah diamanahi menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang.
Ijazah dari KH Ahmad Said Asrori ini dibaca ketika ingin menghadiri puncak resepsi 1 abad NU dengan harapan mendapatkan berkah dari para Ulama NU. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf di berbagai kesempatan, bahwa tidak ada niat lain yang lebih utama dalam menghadiri resepsi 1 abad NU kecuali ingin memperoleh keberkahan dari NU dan para muassis (pendiri) NU.
Baca juga: Gelar Anugerah Satu Abad NU, Gus Yahya: Untuk Tabarrukan
Berikut ijazah bacaan niat menghadiri resepsi satu abad NU:
بِسْمِ اللّٰهِ نَوَيْتُ أَنْ أَحْضُرَ حَفْلَةَ مِيْلَادِ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ فِيْ سِيْدُوْهَارْجُو اِبْتِغَاءً لِمَرْضَاتِ اللّٰهِ وَمَحَبَّةً بِالرَّسُوْلِ مُحَمَّدٍ ࣙالْمُصْطَفَى وَأَتْبَاعِهِ الْمَهْدِيِّيْنَ وَتَبَرُّكًا بِمَجْمَعِ الصَّالِحِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ النَّهْضِيِّيْنَ الْعَامِلِيْنَ أَنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ ذُنُوْبَنَا وَذُنُوْبَ أَهْلِنَا وَيُنَوِّرُ قُلُوْبَنَا وَقَوَالِبَنَا مَعَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافِ وَالثَّبَاتِ عَلَى دِيْنِ الْإِسْلَامِ عَلَى نَهْجِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ بِلَا مِحْنَةٍ وَلَا امْتِحَانٍ وَأَنَّ اللّٰهَ يُبَارِكُ لَنَا فِيْمَا أَعْطَانَا وَفِيْمَا كَسَبْنَا وَفِيْمَا رَجَوْنَا وَأَنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُنَا بِسَعَةِ الرِّزْقِ وَبَسْطِ الصَّدْرِ وَجَمَالِ الصَّبْرِ وَالرِّضَا بِالْقَضَاءِ وَالْقَدَرِ مِنَ اللّٰهِ الْقَاهِرِ وَأَنْ يُصْلِحَ شَأْنَنَا وَشَأْنَ أَهْلِنَا ظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي الدُّنْيَا وَاْلأٰخِرَةِ دَافِعَةً لِكُلِّ شَرٍّ جَالِبَةً لِكُلِّ خَيْرٍ لَنَا وَلِأَزْوَاجِنَا وَأَوْلَادِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا فِي الدِّيْنِ وَبِسِرِّ السُّوْرَةِ السَّبْعِ الْمَثَانِيْ هَدِيَّةً لِحَضْرَةِ أَرْوَاحِ مُؤَسِّسِيْ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ وَأَعْضَائِهَا وَرُئَسَائِهَا وَمُحِبِّيْهَا وَأَرْوَاحِ وَاضِعِ لَبِنَةِ اِسْتِقْلَالِ بَلَدِ إِنْدُوْنِيْسِيَا وَأُمَرَائِهَا وَوُزَرَائِهَا وَمُجَاهِدِيْهَا وَعَسَاكِرِهَا وَسَاكِنِيْهَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ لِكُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ وَلِمَا نَوَاهُ سَلَفُنَا الصَّالِحُوْنَ وَلِحَضْرَةِ الرَّسُوْلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. الْفَاتِحَة…
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, saya niat menghadiri peringatan harlah organisasi Nahdlatul Ulama di Sidoarjo dengan mengharapkan rida Allah, cinta kepada Rasulullah Muhammad saw yang terpilih dan para pengikutnya yang mendapatkan petunjuk, dan berkah dari perkumpulan orang-orang saleh dan ulama-ulama NU yang mengamalkan segala ilmunya. Semoga Allah swt mengampuni dosa-dosa kami dan dosa-dosa keluarga kami, menerangi raga dan jiwa kami beserta petunjuk, ketakwaan, pengendalian diri, dan ketetapan hati pada agama Islam berdasarkan manhaj Ahlussunnah wal Jamaah tanpa cobaan dan ujian. Semoga Allah memberikan berkah untuk kami atas apa yang telah Dia berikan kepada kami dan apa yang telah kami usahakan, atas apa yang telah kami harapkan. Semoga Allah menganugerahi rezeki yang luas dan hati yang lapang, serta kesabaran yang indah; juga menganugerahi rida atas qada dan qadar Allah yang Mahakuasa. Semoga Allah swt memperbaiki keadaan kita dan keluarga kita, lahir maupun batin, di dunia maupun di akhirat; mencegah dari setiap keburukan, membawa kepada setiap kebaikan untuk kita, pasangan kita, anak-anak kita, keturunan kita, guru-guru kita dalam hal agama. Dengan rahasia ‘Tujuh Hal Terpuji’ (Al-Fatihah) sebagai hadiah untuk ruh para pendiri Nahdlatul Ulama, anggotanya, pemimpinnya, dan pencintanya, juga ruh para peletak dasar kemerdekaan negara Indonesia, para pemimpinnya, para menterinya, para pejuangnya, para tentaranya, serta para penduduknya dari kalangan muslim dan mukmin, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, untuk niat yang baik dan untuk apa yang telah diniatkan oleh para pendahulu yang saleh, dan untuk Rasulullah Muhammad saw. Al-Fatihah…
Baca juga: Seratus Tahun NU, Lalu Apa?