tebuireng.co- Makna Jihad fii sabilillah tidak selalu identik berupa perlawanan yang melibatkan fisik. Meskipun memang hal tersebut juga termasuk jihad namun, mengerucutkan makna jihad hanya dengan adu senjata merupakan sebuah kekeliruan. Karena sabar terhadap cacian, makian dan aniaya yang dilakukan orang lain juga disebut jihad yang besar.
Seperti halnya yang dilakukan Nabi sebelum nabi hijrah. Ketika nabi masih berdakwah di Mekah, Nabi belum di izinkan untuk melawan setiap siksaan yang dilakukan orang kafir Quraisy kepada Nabi, sehingga sebelum Nabi hijrah tidak ada perang dalam bentuk perlawanan kepada kafir Quraisy namun hal tersebut bukan berarti selama nabi di mekah nabi tidak berjihad sama sekali.
Dalam surah al-Furqan ayat 52 Allah berfirman:
فَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَجَاهِدْهُمْ بِهٖ جِهَادًا كَبِيْرًا
Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar.
Surah al-Furqan termasuk surah Makkiyah (surah yang turun sebelum Nabi hijrah ke Madinah). Dalam surah tersebut Allah memyebut “jihad yang besar” hal tersebut menunjukan bahwa sejak di Mekah Nabi sudah berjihad yaitu dengan cara bersabar terhadap aniaya orang kafir Quraisy dan tetap memberikan bimbingan dan dakwah kepada mereka.
Bersabar terhadap perlakuan orang lain termasuk jihad yang besar karena tidak semua orang bisa melakukannya. Bahkan beberapa ulama ada yang berpendapat bahwa alasan para sahabat tidak melawan secara fisik terhadap perlakuan kafir Quraisy bukan karena mereka lemah tapi murni karena kesabaran mereka sebab belum mendapat perintah dari Allah.
Seperti kisah sahabat Nabi yang merupakan sahabat pertama yang mendapat gelar mati syahid, yaitu Sayyidah Sumayyah ibu dari sahabat ‘Ammar bin Yasir yang mana Sayyidah Sumayyah wafat bukan karena ikut pertempuran atau peperangan melaikan kesabarannya ketika disiksa oleh orang kafir dengan siksaan yang begitu pedih beserta anak dan suaminya hingga Sayyidah Sumayyah wafat. Ketika nabi melihatnya nabi bersabda
صبرا آل ياسر فإن موعدكم الجنة
“Bersabarlah wahai keluarga Yasir sesungguhnya tempat kalian adalah surga”
Sebagaimana Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani yang menjelaskan bahwa orang yang mati syahid adalah orang yang akan meninggal atau sakaratul maut menyaksikan beberapa hal, meliputi malaikat turun kepada mereka, diperlihatkan surga, dan ruh mereka tetap hidup dan berada di sisi Allah SWT.
Wallahu a’lam bisshowab.
Baca juga: Dua Ulama Menjadi Wali Karena Sabar Menghadapi Istri Cerewet