• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Jawara Pesantren Dimenangi AHD Project

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-04-16
in Gus Ipang, News, Tebuireng
0
Final Jawara Pesantren bersama Gus Ipang

Final Jawara Pesantren bersama Gus Ipang

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Anom Home Decoration (AHD) Project keluar sebagai pemenang pertama dalam finalis Jawara (Jagoan Wirasusaha) pesantren. AHD terdiri dari tiga orang yaitu Tri Maidana Rohman Fuad, Tri Mardianto dan Miftakhul Ma’arif.  

AHD mengalahkan 20 tim atau 60 santri berhasil masuk final yang diselenggarakan di Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng, Sabtu (26/3/2022)  

Anggota Tim AHD Tri Mardianto mengatakan, wirausaha yang ia tawarkan yaitu kerajinan tangan yang dihasilkan dari pengelolaan limbah kayu.

“Kita sudah mulai merintis ini sejak 2020, tepatnya pada hari santri 22 Oktober, produk pertamanya asbak rokok mirip kuburan,” jelasnya.  

Menurutnya, keunggulan timnya yaitu produk yang variatif seperti asbak, furnitur kayu pinus, jati Belanda, interior teras, dekorasi panggung, figura foto, asbak dari kayu, rak kecil, rak buku, lemari dan lain sebagainya.

“Kami ini dari Pesantren Hudatul Muna Ponorogo. Usaha yang memang dibangun oleh santri,” imbuhnya.  

Mardianto menceritakan kisah unik perjalanan AHD, ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, Pesantren Hudatul Muna mendapatkan sumbangan kayu bakar dari bekas potongan gergajian mebel.  

Karena potongan kayu tersebut berupa kayu jati, lalu santri Hudatul Muna berinisiatif  untuk mengelolanya menjadi kerajinan tangan bernilai rupiah.  

Produk awalnya yang berupa asbak rokok model kuburan dibuat dari alat hasil utang, sebagian pinjam. Asbak yang unik tersebut mendapat perhatian dari tamu, sehingga mulai ada pesanan dari beberapa daerah.

Baca Juga: Modal untuk Jawara Pesantren

“Omzet perbulannya masih sekitar Rp5 juta, kita ikut Jawara Pesantren agar bisa berkembang lebih baik lagi,” ceritanya.  

Juri Jawara Pesantren, Ipang Wahid atau Irfan Asy’ari Sudirman Wahid mengatakan, Jawara Pesantren merupakan sebuah program pembinaan dan kompetisi kewirausahaan untuk komunitas Santri yang didukung oleh Pertamina Foundation, Omah Asa, dan Koperasi Ardaya.  

Cicit Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari ini menjelaskan, sebelum tahap final, setiap peserta diwajibkan untuk mengikuti rangkaian program pendidikan fundamental kewirausahaan dengan materi yang terdiri dari: business model canvas, pengembangan produk dan riset pasar, pemasaran, literasi digital, keuangan, legal, dan presentasi bisnis yang dibawakan oleh komunitas pendidik dari Koperasi Ardaya bersama Omah Asa dan di bantu Pusat Karir dan Kewirausahaan (PKKU) Universitas Hasyim Asy’ari.  

“Setelah mengikuti rangkaian pembinaan, setiap tim akan diberikan penilaian dan yang terbaik akan mendapatkan hadiah berupa modal kerja puluhan juta dari Pertamina Foundation,” tegasnya.  

Gus Ipang Wahid menambahkan, tidak hanya pemberian modal kerja, para peserta dari Jawara Pesantren akan mendapatkan akses lanjutan untuk memperoleh pembinaan secara berkala dari para mentor di komunitas pendidik Koperasi Ardaya, sehingga komunitas pengusaha santri.  

Dia berharap para jawara ini bisa terus berkonsultasi mengenai bisnis yang dijalankan serta memperoleh jaringan yang bermanfaat untuk pengembangan bisnisnya.

“Kami berharap, komunitas santri bisa menjadi pengusaha yang menciptakan lapangan manfaat dan juga kedaulatan ekonomi terutama bagi ekosistem Pesantren. Semoga para pemenang Jawara Pesantren dapat secara konsisten menjalankan dan memperbesar bisnisnya, dan mengajak lebih banyak santri untuk berwirausaha,” tandasnya.

Tags: Gus IpangGus Sholahjawara pesantrenTebuireng
Previous Post

Final Jawara Pesantren, Ada Modal Puluhan Juta

Next Post

Persiapan Menjelang Bulan Ramadan

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Persiapan Menjelang Bulan Ramadan

Persiapan Menjelang Bulan Ramadan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng