Sebab jasad Mbah Maimun Zubair yang masih utuh, Pemerintah Arab Saudi mengurungkan niatnya memindahkan makam Mbah Maimoen. Seperti yang telah menjadi kebiasaan Pemerintah yang mana setiap empat tahun, mereka akan membongkar komplek pemakaman di Mekkah dan memindahkan jasad yang sudah menjadi tulang belulang untuk kemudian digantikan jasad baru. Hal ini dilakukan karena keterbatasan lahan.
Komplek pemakaman ma’la yang letaknya tidak jauh dari Masjidil Haram juga menjadi sasaran pembongkaran tersebut. Sejumlah makam yang dibongkar dengan jasad yang telah menjadi tulang belulang akan dipindahkan. Namun, hal ini tidak berlaku pada makam ulama besar karismatik asal Indonesia yakni Syaikhona KH Maimun Zubair.
Sejak wafatnya KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Maimoen saat menunaikan ibadah haji pada Selasa, 6 Agustus 2019 . Jasadnya yang di makamkan di pemakaman ma’la tidak pernah berhasil dipindahkan. Hal tersebut karena ketika dilakukan pembongkaran makam, jasad Mbah Maimoen tetap utuh. Kejadian tersebut menjadi sebuah karunia dan keistimewaan tersendiri yang dimiliki Syaikhona KH Maimun Zubair.
Baca juga: Surah Al-Fiil Menurut Kiai Maimun Zubair
Mbah Maimoen merupakan pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar yang terletak di Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai ulama yang sangat karismatik. Tidak hanya mahir dalam ilmu agama, semasa hidupnya, ia juga aktif dalam dunia politik. Seperti diketahui bahwa Mbah Moen sudah terjun ke dunia politik menjadi anggota DPR wilayah Rembang pada tahun 1971-1978. Kemudian pada tahun 1987, ia juga menjadi anggota MPR RI utusan Jawa tengah sampai tahun 1999.
Mbah Moen juga dikenal amat mahir dalam ilmu tafsir. Penjelasan nya yang ramah dan humoris seperti dalam pengajian yang biasa diadakan ketika hari ahad di PP Al Anwar mampu menyedot ribuan santri bahkan para kiai dari berbagai pelosok di Indonesia.Setiap nasehat dan keterangan yang diucapkan oleh Mbah Maimoen selalu bisa mengispirasi. Pemikiran dan karyanya bahkan tidak hanya dikaji di Indonesia, tapi juga di beberapa negara di dunia.
Selain itu, Mbah Maimun Zubair juga dikenal sangat menyukai qasidah Saduna Fiddunya karangan Al-Habib Ahmad bin Muhammad Al-Muhdhor. Bahkan, qasidah tersebut sempat sangat populer pasca meninggal nya Mbah Maimoen. Banyak orang berbondong-bondong mengcover qasidah tersebut karena merupakan qasidah kesukaan yang selalu disenandungkan Mbah Maimoen semasa hidup.
Komplek pemakaman Ma’la yang menjadi tempat dimakamkannya Mbah Maimoen hingga kini masih kerap diziarahi oleh masyarakat Indonesia ketika mereka sedang melaksanakan haji ataupun umroh.
Pemakaman Ma’la merupakan pemakaman yang istimewa karena di dalamnya terdapat Makam Sayyidah Khadijah istri Rasulullah, Qasim putra Rasulullah serta beberapa sahabat Rasulullah yang juga dimakamkan disana.
Keistimewaan pemakaman Ma’la juga seperti yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Sayyidina Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Allah membangkitkan dari tempat ini (pemakaman Ma’la) dan seluruh tanah Harram 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab atau tanpa perhitungan dosa. Setiap orang dapat membawa 70.000 orang. Wajah mereka cerah dan bersinar bagaikan bulan purnama”.
Baca juga: Wasiat Mbah Maimun Terkait Bulan April