Jamaah Aolia rayakan lebaran lebih awal tepatnya pada hari Jumat, (05/04/24). Perayaan lebaran tersebut ditandai dengan dilaksanakannya shalat idul fitri. Seperti yang terlihat di lokasi Komplek Masjid Aolia yang terletak di Dusun Panggang III, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Pelaksanaan shalat idul fitri ini tidak diawali dengan gema takbir sebagaimana lebaran pada biasanya. Namun, dalam lokasi tersebut terdapat pengawalan keamanan dan ketertiban oleh segenap Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri.
Ratusan jamaah Aolia berkumpul dan mulai memadati lokasi Komplek Masjid Aolia sejak sekitar jam 06.30 pagi. Video rekaman jamaah Aolia yang melaksanakan lebaran lebih awal ini sontak menjadi sorotan oleh warganet di media sosial.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Jamaah Aolia menyimpang dari syariat agama IsIam. Sebab di tanggal tersebut tidak bisa ditetapkan sebagai satu Syawal baik menggunakan metode perhitungan hisab maupun rukyah atau pemantauan sebagaimana yang berlaku dalam syariat IsIam dalam menentukan awal bulan hijriah.
Ia mengimbau agar apa yang dilakukan oleh jamaah Aolia tidak ditiru oleh masyarakat baik dalam bentuk organisasi ataupun lainnya. KH Cholil Nafis juga mengatakan bahwa ia akan berusaha memberikan pendekatan secara pelan terhadap Jamaah Aolia agar kembali pada syariat Islam yang benar.
Informasi mengenai perayaan lebaran yang dilakukan lebih awal oleh jamaah Aolia juga dibenarkan oleh Kementerian Agama Gunungkidul, Yogyakarta. Pihaknya mengatakan akan memberikan pendekatan dan pendampingan guna memberikan edukasi terhadap jamaah Aolia untuk mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya ataupun pemerintah dalam menetapkan satu Syawal dan merayakan hari raya idul fitri.
Sementara itu, Imam Jamaah Masjid Aolia, Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau yang akrab disebut Mbah Benu menjelaskan bahwa penetapan lebaran di tanggal tersebut berdasarkan keyakinan dari perjalanan spiritualnya.
Mbah Benu juga menjelaskan bahwa meski ia tidak tahu pasti berapa jumlah jamaah Aolia, namun ia menyatakan bahwa jamaahnya telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Baca juga: Adab Berhari Raya Ala Rasulullah