Iwan Fals dan Gus Maksum, seorang pendekar Pagar Nusa memiliki kisah unik pada waktu Kantata Takwa Samsara menggelar konser di Parkir Timur, Senayan, Senin malam, 6 Juli 1998.
Saat massa penonton terlihat beringas dan kemudian merangsek ke atas panggung sebetulnya mereka ingin berebut menyalami dan memeluk Iwan Fals, sehingga Iwan Fals pun kerepotan karena ternyata dia pun tak mampu meredam keberingasan massa penonton waktu itu.
Apalagi massa lainnya kemudian juga melempar berbagai benda yang ada di sekitar mereka: botol plastik, kaleng minuman, dan lain-lain.
“Di saat yang gawat itulah muncul KH Maksum Jauhari, kiai Nahdatul Ulama dari Kediri, Jawa Timur, yang sehari sebelumnya mengikuti” istigotsah kubro” bersama para “Nahdliyin” di tempat yang sama.
“Dengan sekali sentakan tangannya, berbagai benda tadi jatuh ke tanah sebelum sempat menyentuh Iwan Fals dan kawan-kawan di panggung: Setiawan Djody, Sawung Jabo, Yockie Suryoprayogo, penyair Rendra, dan lainnya”.
“Bukan hanya itu, massa yang kian brutal itu pun terjengkang ke tanah bak dihempas sabetan topan”.
Sesungguhnya Gus Maksum tidak berencana mengeluarkan ilmu kesaktian. “Aku tahu, risikonya berat,” kata Gus Maksum.
Baca Juga: Pelajaran dari Gus Dur
Hanya karena beliau “Kasihan”melihat Iwan yang ditarik-tarik massa hingga tidak berdaya itu, maka dengan terpaksa beliau keluarkan ilmu tenaga dalam tanpa menyentuh, orang-orang pun terjungkal.
“Mana aku tega mendiamkan orang-orang mengusik Iwan di depan mataku sendiri. Padahal aku tahu pasti, Iwan berusaha menenangkan penggemarnya. Eh, mereka malah nekat, nggak peduli dan terus memaksa Iwan,” tutur beliau.
Sejak awal kerusuhan sebisa mungkin Gus Maksum mencoba menenangkan massa.
Dibujuknya massa agar ikut melafalkan sholawat. Karena bujukan beliau tidak digubris, dan massa terus merangsek, Gus Maksum berteriak lantang, “Silakan maju, kalau berani! Aku juga “wong” Arek yang bisa memecahkan kepala kalian!”
Ucapan beliau itu mungkin tak terdengar massa. Dan massa tambah beringas dan terkesan balik menantang.
Gus Maksum sebetulnya pantang mengeluarkan ilmunya. ”Tetapi karena waktunya terdesak, masa aku pasrah. Ya, itung-itung bela diri,” ucap beliau.
Kisah Iwan Fals dan Gus Maksum ini dari berbagai sumber.