Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa besar dalam kehidupan Rasulullah SAW yang juga menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam. Perjalanan ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang dipenuhi cinta. Melalui peristiwa ini, Allah SWT menunjukkan kasih sayang-Nya kepada Rasulullah dan umat manusia.
Isra’ merupakan perjalanan yang ditempuh Rasulullah pada malam hari dan dilakukan dari Masjidil Haram, Makkah ke Masjidil Aqsha, Palestina. Disana, Rasulullah memimpin salat bersama para nabi sebagai simbol persatuan risalah yang dibawa oleh para utusan Allah. Peristiwa luar biasa ini diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS. Al-Isra:1)
Setelah Isra’, Rasulullah melanjutkan perjalanan Mi’raj dengan naik ke Sidratul Muntaha, tempat yang tak bisa dicapai oleh makhluk lain selain Rasulullah. Di sanalah Rasulullah menerima perintah salat lima waktu, yang menjadi hadiah cinta terbesar bagi umat Islam. Salat adalah wujud komunikasi langsung antara manusia dan Allah, sebuah tanda kasih yang memungkinkan setiap hamba untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Perjalanan ini juga menjadi penghibur bagi Rasulullah setelah mengalami tahun yang penuh cobaan yang dikenal sebagai Tahun Hazn (tahun kesedihan) Dimana Rasulullah kehilangan Khadijah, istri tercinta dan Abu Thalib, paman yang selalu melindungi dalam setiap dakwahnya.
Hal ini menjadikan peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai bukti kasih sayang Allah untuk menguatkan hati Rasulullah juga risalah salat sebagai ibadah yang bisa dilakukan untuk membuat hati lebih tenang ketika tertimpa cobaan.
Isra’ Mi’raj yang merupakan salah satu mukjizat Rasulullah ini juga menjadi pengingat akan luasnya cinta Allah dan pengabdian penting setiap hamba melalui salat. Peristiwa ini mengajarkan umat Islam untuk terus memperkokoh hubungan dengan Allah dan menjadikan salat sebagai bentuk manifestasi cinta untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca juga: 2 Hal Penting dalam Isra’ Mi’raj menurut Prof Quraish Shihab