• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Isra’ Mi’raj, Perjalanan Cinta Rasulullah

Thowiroh by Thowiroh
2025-01-27
in Al-Qur'an, Keislaman
0
Isra’ Mi’raj, Perjalanan Cinta Rasulullah. (Ist)

Isra’ Mi’raj, Perjalanan Cinta Rasulullah. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa besar dalam kehidupan Rasulullah SAW yang juga menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam. Perjalanan ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang dipenuhi cinta. Melalui peristiwa ini, Allah SWT menunjukkan kasih sayang-Nya kepada Rasulullah dan umat manusia.

Isra’ merupakan perjalanan yang ditempuh Rasulullah pada malam hari dan dilakukan dari Masjidil Haram, Makkah ke Masjidil Aqsha, Palestina. Disana, Rasulullah memimpin salat bersama para nabi sebagai simbol persatuan risalah yang dibawa oleh para utusan Allah. Peristiwa luar biasa ini diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS. Al-Isra:1)

Setelah Isra’, Rasulullah melanjutkan perjalanan Mi’raj dengan naik ke Sidratul Muntaha, tempat yang tak bisa dicapai oleh makhluk lain selain Rasulullah. Di sanalah Rasulullah menerima perintah salat lima waktu, yang menjadi hadiah cinta terbesar bagi umat Islam. Salat adalah wujud komunikasi langsung antara manusia dan Allah, sebuah tanda kasih yang memungkinkan setiap hamba untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Perjalanan ini juga menjadi penghibur bagi Rasulullah setelah mengalami tahun yang penuh cobaan yang dikenal sebagai Tahun Hazn (tahun kesedihan) Dimana Rasulullah kehilangan Khadijah, istri tercinta dan Abu Thalib, paman yang selalu melindungi dalam setiap dakwahnya.

Hal ini menjadikan peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai bukti kasih sayang Allah untuk menguatkan hati Rasulullah juga risalah salat sebagai ibadah yang bisa dilakukan untuk membuat hati lebih tenang ketika tertimpa cobaan.

Isra’ Mi’raj yang merupakan salah satu mukjizat Rasulullah ini juga menjadi pengingat akan luasnya cinta Allah dan pengabdian penting setiap hamba melalui salat. Peristiwa ini mengajarkan umat Islam untuk terus memperkokoh hubungan dengan Allah dan menjadikan salat sebagai bentuk manifestasi cinta untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya.

Baca juga: 2 Hal Penting dalam Isra’ Mi’raj menurut Prof Quraish Shihab

Previous Post

Tingkatkan Kualitas Diri, Gus Kikin Dorong Santri Belajar hingga ke Luar Negeri

Next Post

Ikut Meriahkan Harlah ke-102 NU, TPQ Al-Muhibbin dan Masyarakat Mojoagung Gelar Napak Tilas Ulama

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Foto Bersama Segenap Siswa TPQ Al-Muhibbin dengan Ning Sheila dan Gus Ahmad Kafabihi Mahrus

Ikut Meriahkan Harlah ke-102 NU, TPQ Al-Muhibbin dan Masyarakat Mojoagung Gelar Napak Tilas Ulama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Memahami Macam Makna Musibah dalam Al-Qur’an
  • Gubernur Khofifah: Guru sebagai Fondasi Ekosistem Pendidikan yang Maju
  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng