teburieng.co – Ismail atau Ishak yang disembelih ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih putranya. Hal ini setelah ada perbedaan pendapat antara keterangan di Al-Qur’an dan Injil.
Pakar tafsir KH Ahmad Baha’uddin Nursalim (Gus Baha) menyebut keduanya adalah Qaulani (pendapatnya kuat).
Gus Baha dalam sebuah pengajian melontarkan sebuah pertanyaan pilihan kepada jamaahnya. “Ayo, sekarang Ismail atau Ishak (yang disembelih Ibrahim)?” tanya Gus Baha.
“Ismail,” jawab jamaah cepat dan serentak.
Gus Baha bertanya lagi, “Ismail atau Ishak, Ishak atau Ismail?”
Kali ini suara jamaah tidak lagi serentak. “Ismail.
Lagi-lagi Gus Baha bertanya. “Is…?”
“…Hak,” ada yang menjawab demikian.
“…Mail,” sebagian dari jamaah menjawab lain.
“Ismail, oke, Ismail,” sambung Gus Baha diiringi tawa khasnya. Gus Baha lalu menjelaskan, jika Ismail dan Ishaq adalah Qoulani. “Jelas, Ismail atau Ishaq itu qoulani, ada dua pendapat. Ya sudah, kalau bukan Ismail ya Ishak.”
Dari sini, jamaah diam. Namun tiba-tiba Gus Baha menggoda jamaahnya dengan berkata, “tapi banyak kitab (tafsir) yang mengarah ke Ishak.”
Baca Juga: Syarat Hewan Kurban
Jawaban Gus Baha membuat jamaah tertawa. “Ya sudah. Pokoknya qoulani, ada dua pendapat yaitu Ismail atau Ishak,” kata Gus Baha.
Yang disampaikan Gus Baha tentu bukan guyonan. Sebab dalam Al-Qur’an Surah As-Saffat, ayat 101-110, tidak menuliskan secara sarih (eksplisit) nama yang akan disembelih (dzabih), maka pemahaman akan hal itu hanya bisa kita peroleh dari hasil ijtihad para ahli tafsir.
Seperti halnya Gus Baha, KH Abdurrahman Wahid pernah ditanya seorang jamaah tentang siapa putra Nabi Ibrahim yang hendak disembelih atas perintah Allah.
Dalam satu diskusi, Gus Dur ditanya seorang jamaah tentang kasus ini. “Gus, dalam Alquran dijelaskan jika Nabi Ibrahim menyembelih Ismail atas perintah Allah. Sementara di kitab Injil umat Katolik diyakini putra Abraham yang dikurbankan adalah Ishak. Siapa yang benar Gus?”
Pertanyaan yang rumit itu nyatanya tidak diambil pusing Gus Dur. Cucu KH Hasyim Asyari itu malah memberikan jawaban simpel. “Buat apa dipertanyakan, apalagi diperbandingkan. Karena itu menyangkut keimanan masing-masing. Yang penting, yang disembelih adalah domba, alias kambing,” kata Gus Dur.
“Keduanya benar. Wong baik Ishak maupun Ismail tidak ada yang jadi disembelih, ngapain diributin.”