tebuireng.co – Iran serang Israel dengan cara meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4/2024). Ini merupakan serangan langsung pertama Teheran terhadap wilayah Tel Aviv.
Serangan Iran terjadi ketika proksi Teheran di Irak, Lebanon, Suriah dan Yaman melancarkan serangkaian serangan terhadap sasaran-sasaran Israel dan Barat sejak tanggal 7 Oktober, ketika Hamas yang didukung Iran melancarkan serangan di Israel Selatan, yang memicu serangan membabi buta Tel Aviv ke Gaza, Palestina.
Ini juga terjadi setelah serangan drone Israel mengenai Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menyebabkan beberapa jenderal tertinggi Iran meninggal dunia.
Misi Iran di PBB mengeluarkan peringatan kepada Israel dan AS dengan menyebut bahwa serbuan ini (13/4/2024) merupakan aksi balas dendam Teheran terhadap serangan drone di konsulatnya di Damaskus, Suriah.
Sebenarnya, Iran dan Israel memiliki sejarah permusuhan yang panjang. Apalagi, kedua negara merupakan kekuatan militer yang besar di Timur Tengah.
Ketegangan antara Iran dan Israel tidak hanya terbatas pada ideologi atau kelompok proksi.
Keduanya diduga berada di balik serangkaian serangan panjang terhadap kepentingan satu sama lain di dalam dan di luar wilayah mereka.
Namun mereka secara terbuka menyangkalnya. Ini yang membuat operasi mereka dikenal sebagai “perang bayangan” yang semakin meluas seiring meningkatnya permusuhan.
Program nuklir Iran telah menjadi pusat dari beberapa serangan terbesar. Israel, yang dianggap memiliki puluhan senjata nuklir secara sembunyi-sembunyi, telah berjanji tidak akan pernah membiarkan Iran mengembangkan bom nuklir.
Selama bertahun-tahun, ada banyak serangan sabotase terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran yang membuat Teheran menyalahkan Israel.
Iran juga secara teratur mempublikasikan berita tentang upaya menggagalkan lebih banyak serangan sabotase.
Serangan tersebut juga menargetkan personel, termasuk sejumlah ilmuwan nuklir terkemuka.
Pembunuhan paling berani terjadi pada tahun 2020 ketika ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh ditembak mati menggunakan senapan mesin yang dipantau satelit dan dikendalikan AI oleh Israel.
Iran berjanji akan serang Israel, dan peristiwa tanggal 13 April 2024 adalah puncak dari pernyataan Iran yang akan serang Israel.
“Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan AS HARUS MENJAUHINYA!,” tulis utusan Iran.