Tebuireng Initiatives – Abul Hasan Muslim bin Hajjaj meriwayatkan salah satu hadits Hadraturrasul SAW yang sangat menarik dalam Sahih Muslim, “Bahwa amal perbuatan anak turun Adam as pasti terputus kecuali tiga hal, sedekah jariyah; ilmu yang bermanfaat; dan anak saleh yang mendoakan orangtua.” Ketiga Poin inilah yang merupakan Investasi yang Menjajikan
Dari sudut pandang bisnis, tiga hal tersebut adalah trayek kunci investasi yang menjanjikan. Investasi lintas dimensi yang tak terbatas oleh usia dunia, umur manusia, dan keterbatasan waktu. Interest (bunganya) selalu dipanen meskipun usia fisik kemanusiaan sudah usai dan berpindah alam, berpindah dunia.
3 Investasi
Jariyah artinya mengalir. Sedekah jariyah ialah tanam modal yang manfaatnya kontinue, berketerusan, bertindaklanjut meskipun orang yang sedekah sudah wafat. Ibn Katsir memberikan satu contoh sedekah jariyah itu semisal wakaf dalam menafsirkan ayat “wa an laisa lil insani illa ma sa’a”. artinya seseorang yang meninggalkan Barang wakaf berarti dirinya terus mendukung terlaksananya kebaikan. Adapun generasi penerus akan senantiasa menjaga dan merawatnya. Dengan terwujudnya kebaikan tersebut, interest pahala kebaikan tetap mengalir kepada orang itu meskipun sudah meninggal. inilah investasi akhirat
Kedua adalah ilmu yang bermanfaat. Selain ilmu berbasis aplikatif, tindakan kebaikan yang ikhlas karena Allah, ilmu bermanfaat juga menjadi pijakan bagi generasi selanjutnya. Seseorang yang meninggalkan Ilmu, maka ilmu tersebut akan menjadi cermin untuk terus berbenah sehingga generasi sesudahnya dapat mengambil pelajaran, hikmah, dan ke depan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, Ibn Katsir memberikan contoh seperti karya tulis termasuk investasi. Untuk aplikasi saat ini, bisa jadi video, audio, atau lainnya yang menjadi rekam jejak kebaikan, sehingga generasi yang akan datang dapat mengambil manfaat dari peninggalan yang berupa Video atau audio atau lainnya.
Dengan ilmu yang diwariskan, teori yang ditindaklanjuti oleh generasi penerus adalah atsar, warisan yang memacu kebaikan lebih menuju penyempurnaan. Investasi ilmu inilah pahalanya akan tetap mengalir kepada mereka meskipun sudah wafat.
Ketiga adalah anak saleh. Saleh berarti baik. Baik yang membawa perubahan pada lingkungan sekitar menuju perbaikan, peradaban madani. Salah satu tujuan pernikahan yang oleh Imam Al-Ghazali sebut dalam masterpiece-nya yang berupa kitab Ihya Ulumuddin adalah tanam modal investasi anak saleh, yang mendoakan orangtuanya. Pahala kebaikan ini adalah investasi yang menjanjikan yang kelak kedua orang tuanya akan menuai hasil jerih payahnya ketika sudah berpindah alam.
Di kala bani Adam ingin kembali ke dunia untuk berbuat baik karena kekurangan modal pahala kebaikan, investasi tiga poin itu terus mengalir pada investornya.