Gus Rifqil berhenti merokok karena didawuhi KH. Maimoen Zubair atau yang lebih dikenal dengan Mbah Moen dalam salah satu kesempatan pengajian Ihya’ Ulumuddin yang ia ikuti bersamanya. “Bahkan saya berhenti merokok karena didawuhi beliau (Mbah Moen; Red),” tuturnya dalam video yang berjudul Kisah Menarik dan Amalan Super Warisan KH Maimoen Zubair versi Gus Rifqil Muslim yang diunggah oleh channel youtube NU Online, Selasa (24/10/2023).
“Santri iku ngakehno perkoro sunah, dan ngurangi perkoro makruh, koyok to rokok,” demikian dawuh Mbah Moen yang disampaikan waktu pengajian dimaksud sembari ditirukan kembali oleh Gus Rifqil. Dawuh dengan bahasa Jawa di atas memiliki arti, santri itu (harusnya) memperbanyak amalan sunah dan mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang hukumnya makruh. Hukum makruh mendekati haram. Bedanya, melakukan sesuatu yang makruh tidak sampai membuat pelakunya terancam siksaan, akan tetapi bila meninggalkan pekerjaan makruh, maka ia berhak mendapatkan pahala.
Gus Rifqil juga mengatakan bahwa dirinya memiliki banyak ijazah amalan anti rokok yang ia terima dari banyak ulama di Indonesia dan juga dari luar Indonesia. “Beberapa syaikh (biasanya digunakan untuk menyebut ulama asal Timur Tengah) yang datang ke Indonesia pasti rata-rata ijazahnya anti rokok,” ungkapnya.
Kendati demikian, nampaknya Gus Rifqil tidak berjodoh dengan koleksi amalan yang ia terima dari banyak ulama tersebut. Nyatanya, ia tetap berstatus sebagai perokok aktif. “Tapi nggak berhasil,” tambahnya.
Ia mengaku bahwa hatinya terketuk dan ada niatan yang kuat untuk berhenti merokok ketika mendengar dawuh sang guru, Mbah Moen. Salah satu alasan di baliknya adalah karena Mbah Moen tidak sampai merubah hukum makruh rokok menjadi haram. “Karena beliau tidak memfatwakan berubah menjadi haram,” tegasnya.
Selain itu, Gus Rifqil juga mengisahkan sikap ketawadhu’an Mbah Moen terhadap gurunya, yaitu KH. Ihsan Jampes yang pada akhirnya lebih dikenal dengan Syaikh Ihsan Jampes. Mbah Moen mengaku bahwa dirinya tidak berani mengharamkan rokok karena ia merupakan salah satu murid Syaikh Ihsan. “Aku ra wani ngaromke rokok, mergone aku tau ngaji karo Mbah Ihsan Jampes,” (Saya tidak berani mengharamkan rokok karena saya pernah ngaji kepada Mbah Ikhsan Jampes). Tutur Mbah Moen di hadapan santrinya yang kemudian diperagakan ulang oleh Gus Rifqil dalam video yang berdurasi 6 menit lebih 59 detik.
Pria kelahiran tahun 1987 ini juga menambahkan bahwa Syaikh Ihsan adalah sosok ulama’ yang sangat aktif dalam merokok. Karya Syaikh Ihsan yang sangat terkenal adalah kitabnya yang membahas tentang rokok dan kopi dengan judul Irsyadul Ikhwan fi Bayani Ahkami Syurbil Qahwah wa Dukhan.
Sikap Mbah Moen di atas menunjukkan ketawadhu’annya yang diekspresikan dengan sikap merendah-dirikan sosoknya sebagai murid di hadapan sang guru. KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim mengatakan bahwa kerendah-dirian seorang murid kepada guru merupakan keluhuran dirinya.
Baca juga: Biodata Ning Imaz Fatimatuz Lirboyo