tebuireng.co- Pada umumnya setiap jasad yang yang telah dikubur hanya menunggu waktu untuk lebur. Hal tersebut karena secara alamiyah, jasad yang dikubur akan mengalami proses pembusukan yang bertahap. Dan untuk memudahkan prosesnya harus terdapat dukungan dari beberapa faktor, seperti suhu dan jumlah bakteri yang ada dalam tanah.
Namun, faktanya tidak selalu menunjukkan demikian. Seperti halnya fenomena yang terjadi di Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, kabupaten Kediri Jawa Timur beberapa hari lalu. Sebuah makan tua dengan jasad utuh yang terpaksa dipindah dan harus dibongkar karena terkena proyek pelebaran jalan menuju bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur.
Makam atas nama Mat Ihsan yang ditemukan masih utuh beserta kain kafannya sontak membuat heboh warga karena diketahui usia makamnya sudah mencapai 22 tahun. Hal tersebut sangat jauh apabila didasarkan pada kalender manusia yang hanya butuh waktu antara 8 – 12 tahun untuk menguraikan kerangka yang terkandung dalam jasad hingga menjadi tanah.
Warga setempat juga tidak tahu pasti bagaimana sepak terjang semasa hidup Mat Ihsan sehingga menyebabkan jasadnya tetap utuh dalam hitungan waktu yang lama. Mat Ihsan hanya dikenal sebagai seorang veteran dan tukang pijat yang biasa menjadi wasilah kesembuhan orang. Namun bisa diprediksi bahwa utuhnya jasad Mat Ihsan tak lain karena ada amalan istimewa yang dilakukan semasa hidup.
Dalam Islam dijelaskan bahwa terdapat beberapa orang dengan kriteria khusus yang jasadnya tidak akan hancur walau telah lama di kubur. Seperti jasad para Nabi sebagaimana yang dijelaskan dalam Hadis
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ. فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيْهِ قُبِضَ. وَفِيْهِ النَّفْخَةُ وَفِيْهِ الصَّعْقَةُ. فَأَكْثِرُوْا عَلَىَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيْهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَىَّ. قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ تُعْرَضُ صَلاَتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ؟ فَقَالَ إِنَّ الله حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ. (رواه أحمد وأبو داود والنسائى وابن حبان وابن ماجه والحاكم. حسن)
Artinya: “Hari Jumat adalah hari yang paling utama untuk kalian. Pada hari itu, Adam diciptakan. Pada hari itu juga ia diwafatkan. Pada hari itu terjadi tiupan dan teriakan. Karena itu perbanyaklah sholawat kepadaku karena sholawat kalian diperlihatkan kepadaku.Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana caranya shalawat kami diperlihatkan kepadamu. Padahal engkau sudah hancur?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya, Allah mengharamkan bumi untuk memakan tubuh para nabi.” (HR Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al Hakim).
Di antara jasad yang tidak akan hancur ketika dikubur adalah jasad para penghafal Al Qur’an. Dalam Hadis disebutkan
عَنْ جَابِرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا مَاتَ حَامِلُ القُرْآنِ أَوْحَى اللَّهُ إِلىَ الأَرْضِ لِأَكْلِ لَحْمِهِ قَالَ فَتَقُوْلُ الأَرْضُ وَكَيْفَ آكِلُ لَحْمَهُ وَكَلاَمَكَ فِي جَوْفِهِ.
Artinya: Dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Ketika orang yang hafal Al-Qur’an meninggal maka Allah memberikan wahyu kepada bumi agar tidak memakan jasadnya, kemudian bumi berkata: “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa memakan jasadnya sementara kalam-Mu ada di dalamnya.” (HR Dailami).
Beberapa kriteria lain yang jasadnya tidak akan hancur adalah para Syuhada’, para sholihin, para wali dan orang orang yang berjihad di jalan Allah.
Namun pada hakikatnya juga tidak berarti jasad yang hancur menunjukan bahwa amalannya buruk. Sebagaimana yang dijelaskan oleh KH Musleh Adnan, ulama asal Madura yang mencontohkan bahwa ketika ada pemindahan makam di area pemakaman Baqi dan Ma’la di Arab tidak semua jasad disana utuh bersama kafannya dan hal tersebut tidak menandakan bahwa mereka bukan kaum sholihin sebab mayoritas yang dikubur disana adalah orang sholeh.
Dengan demikian terlepas dari amal apa yang dilakukan semasa hidup, utuhnya jasad manusia seperti yang ditemukan di daerah kediri Jawa Timur adalah salah satu dari cara Allah memperlihatkan kuasaNya. Wallahua’lambissowab.
Baca juga: Hukum Mencium Batu Nisan