tebuireng.co – Tren merawat bunga sempat booming di masa pandemi COVID-19. Sebab, sebagian orang mengurangi aktivitas di luar dan ingin mengisi waktu di rumah dengan berkebun.
Hal itu diakui oleh para pelaku usaha di Pasar Bunga Kayoon. Mereka bahkan rutin mengganti jenis produk dan jasa bunga yang dijual untuk ikuti tren.
Daya tarik utama pasar bunga Kayoon adalah aktifitas para pedagang bunga serta display bunga yang dijual, mulai dari bunga potong, rangkaian bunga segar maupun artificial dalam berbagai bentuk (hand bouquet, bunga hias meja, dekorasi panggung dll) sampai tanaman bunga.
Aktifitas para perangkai bunga juga menjadi daya tarik tersendiri, karena ketrampilan mereka dalam memilih komposisi warna, jenis bunga sampai bentuk rangkaian. Yang lebih menarik lagi adalah mayoritas para perangkai bunga tersebut adalah laki laki baik yang masih muda maupun dewasa.
Salah satu pelaku usaha, Dwi Agustina mengatakan bahwa ada sejumlah jenis tanaman hias yang tren saat pandemi. Misalnya aglonema, kaktus, kastuba, dan lain-lain. Dia mengatakan bahwa tren tanaman tersebut tidak stabil atau selalu berubah. Misalnya tren aglonema yang kerap berubah tiap bulan.
“Kadang bulan ini ngetren aglonema merah, bulan depan aglonema bidadari. Kalau lagi tren, pagi datang tanamannya, sore sudah habis. Tanaman Kastuba juga begitu, tren pas bulan natal,” papar pemilik toko Darmojaya Florist kepada bisnispediakita, Sabtu (14/5/2022).
Baca Juga: Kisah Pasar Kayoon
Menurut dia, saat ini mulai banyak orang yang ingin kembali pelihara tanaman yang berbunga. Tidak sekedar tanaman hias. Misalnya anggrek, krisan, dan lain-lain.
“Ya pasti saya ganti lagi tanaman yang dijual, karena aglonema sudah mulai turun trennya,” tutur Dwi.
Kini, dirinya juga juga menerima jasa bingkisan tanaman tersebut dalam bentuk pot. Misalnya hampers lebaran atau kado ulang tahun berupa pot tanaman bunga.
“Jadi potnya itu dihias pakai kain flanel, diberi pita dan hiasan juga,” ucap dia.
Salah satu pelanggannya adalah Denok Anggraeni. Dia mengaku memesan 5 pot bunga hias untuk bingkisan lebaran kerabatnya. Denok mengatakan bahwa ide memberi bingkisan tersebut muncul karena dirinya hobi tanaman hias.
“Biar beda juga dari yang lain, kan bosen kalau bingkisan isinya makanan aja, kalau bunga bisa dirawat dan bertahan lama,”pungkas Denok. (Hana)