tebuireng.co – Ilmu keramat gandul juga ada di dalam bidang hadis. Ia adalah al-Humaidy, seseorang yang istimewa bagi Imam Bukhari.
Di antara beberapa mutiara yang terkandung dalam kitab shahih al-Bukhari ialah rahasia dibalik pemilihan al-Humaidy sebagai sanad awal yang ia tuliskan dalam hadis niat.
Imam Ibnu Hajar (w. 852) dalam kitab Fathul Bari menjelaskan bahwa al-Bukhari memilih al-Humaidy sebagai sanad awal yang ia tulis dalam kitabnya tidak lepas dari garis keturun yang ia miliki.
Al-Humaidy merupakan seseorang yang memiliki garis keturunan suku Quraisy, nama aslinya ialah Abu Bakr Abdullah bin az-Zubair bin Isa.
Namanya dinisbatkan kepada Humaid bin Usamah seseorang dari keturunan Asad bin Abdul Uzza bin Qushay yang merupakan family dari ummul mu’minin Sayyidah Khadijah Ra, nasabnya bertemu dengan ummul mu’minin pada Asad.
Sedangkan dengan Rasulullah nasabnya bertemu pada Qushay. Al-Bukhari melakuan hal ini seakan-akan ia mengamalkan hadis Nabi yang berbunyi :
قَدِّمُوا قُرَيْشًا
Dahulukanlah orang-orang Quraisy
Alasan lain yang juga menjadikan guru al-Bukhari ini dicantumkan sebagai sanad awal dalam kitabnya karena ia merupakan orang Makkah, hal ini selaras dengan turunnya wahyu pertama yang juga di kota Makkah.
Keunikan lain yang dimiliki al Humaidy karena ia merupakan murid Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’I (W. 205 H) di bidang fiqh, di sisi lain ia juga menjadi asisten as-Syafi’i dalam perjalanan mencari hadis Nabi Muhammad.
Hal ini menjadi keberkahan tersendiri bagi al-Humaidy, dengan ia mendampingi perjalan as-Syafi’i, maka apa yang didapat oleh gurunya juga didapatkan olehnya.
Hingga membuatnya menjadi satu thabaqah (tingkatan masa) dengan as-Syafi’I yakni thabaqoh ke-10 atau kibarul akhidzina an atba’it tabi’in (thabaqat tertinggi yang mengambil hadis dari tabi’ut tabi’in).
Bahkan ia lebih menonjol dari pada as-Syafi’i dalam bidang hadis. Hal ini seakan membenarkan terhadap teori ilmu keramat gandul yang masyhur di kalangan ulama dan santri Jawa, dimana hal ini diterjemahkan dengan kekeramtan yang dimiliki oleh asisten ulama.
Arti ilmu keramat gandul yaitu setiap kali mereka mendampingi para ulama dalam bepergian tak jarang servis atau ilmu yang mereka dapat hampir atau bahkan sama dengan servis atau ilmu yang diterima oleh para ulama tersebut.
Secara umum arti ilmu keramat gandul yaitu kehebatan atau seseorang yang didapatnya karena menempel dengan seseorang.
Senada dengan hal ini pelawak terkenal asal Amerika Will Rogers juga pernah berkata:
A man only learns in two ways: one by reading, and the other by association with smarter people.
Keberkahan dari al-Humaidy, muncul kitab bernama Al-Jami’ as Sahih lil Bukhari atau dikenal juga dengan kitab Sahih Bukhari, memiliki judul asli Al-Jami’ As-Sahih Al-Musnad min hadisi Rasulillah shallalhu alaihi wasallam wasunanihi wa ayyamihi.
Disusun oleh Imam Al-Bukhari atau Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi (W. 256 H).
Baca Juga: Kisah Sebelum Imam Bukhari Wafat
Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab hadis yang diakui para ulama sebagai Ashohhul kutub ba’da Al-Qur’an (kitab yang paling bisa dipertanggung jawabkan validitasnya setelah Al-Qur’an) sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam kitab Arba’in Nawawi, pada hadis pertama yang ia kutip, tentang kedudukan dua kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim.
رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة
Telah meriwayatkan hadis itu, dua imam para ahli hadis, yaitu Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ismā’il bin Ibrāhim bin al-Mughirāh bin Bardizbah al-Bukhāri dan Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjāj bin Muslim al-Qusyairi an-Naisāburi di dalam kedua kitab Sahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang.
Untuk mendapatkan predikat ini tentu kitab ini memiliki beberapa kualifikasi yang sangat ketat dalam menyeleksi hadis dibanding kitab-kitab lain.
Menurut Dr Muhammad Mubarak as-Sayyid dalam bukunya Manāhij al-Muhadditsīn (h. 113), ada beberapa faktor yang menjadikan kitab Sahih al-Bukhari sebagai kitab yang hadis yang paling sahih.
Di antaranya tidak meriwayatkan hadis kecuali dari seorang perawi (yang meriwayatkan hadis) yang dikenal ‘adl (adil, menjalankan ajaran-ajaran agama) dan dhabith (memiliki daya ingat yang kuat).
Selain itu, Imam al-Bukhari memiliki dua syarat yang sangat ketat untuk mengatakan seorang perawi kredibel, yaitu mu’āsharah dan liqā`.
Mu’āsharah adalah perawi hadis dan orang yang ia ambil periwayatannya harus semasa. Liqā` adalah bertemunya perawi hadis dengan orang yang ia ambil periwayatannya secara pasti (tsubut), bukan bersifat kemungkinan (imkān).
Dengan kelebihan yang ada ini, begitu banyak kalangan ulama dan para akademisi dari zaman dulu hingga sekarang berlomba-lomba untuk menggali mutiara-mutiara yang terkandung dalam keluasan samudera shahih al-Bukhari.
Wallahu A’lam bis Shawab
Muta’allim Kaslan
Trensains, Jombok, 29 mei 2022