Isu HMI dan Gus Yahya naik ke permukaan sejak tokoh asal Rembang ini menyatakan niat maju dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung. Isu ini terus naik hingga Gus Yahya C Staquf terpilih di Muktamar NU kali ini.
HMI adalah singkatan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang didirikan pada tahun 1947 di Yogyakarta. HMI menjadi organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia.
Tokoh NU, KH Saifuddin Zuhri saat menjabat Menteri Agama RI pernah menolak ide pembubaran HMI. Di depan Soekarno, Kiai Saifuddin bersikukuh menolak pembubaran HMI.
Di banyak grup HMI, saya lihat melimpah doa atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU. Wajar saja, Gus Yahya adalah mantan Ketua Umum HMI Komisariat Fisipol UGM Cabang Yogyakarta 1986-1987.
Gus Yahya menjabat sesudah Arif Afandi (Pemred Jawa Pos, Wakil Walikota Surabaya), begitu informasi dari Sigit Pamungkas, Presidium MN KAHMI dan Arif Afandi.
Presidium MN KAHMI lainnya seperti Ariza Patria (Koordinator), Viva Yoga Mauladi, Ahmad Doli Kurnia, Siti Zuhro, Sekjend Manimbang, dll juga mendoakan.
Sementara Kholis Malik mantan Ketum PB HMI mengirimkan foto Gus Yahya saat aktif di HMI, entah dapat dari mana. Tak ada respon berlebihandari keluarga HMI, karena mereka sudah melewati fase “fanatik golongan”.
Di internal HMI sudah ada kesadaran sempurna, bahwa KH. Yahya Cholil Staquf bukan hanya milik HMI, tapi juga milik PMII, milik NU, milik bangsa Indonesia bahkan dunia.
“Sejak dulu NU itu rumah bersama dalam bingkai kebangsaan,” kata Viva Yoga pada saya lewat WA.
Baca juga: Menghidupkan Gus Dur lewat Gus Yahya
Toh HMI sangat sering dipimpin anak-anak NU dan santri, di antara yang populer adalah Nurcholish Madjid, seorang “peramal” yang tahun 1970 sudah mengatakan bahwa NU akan mengalami kemajuan intelektual, dan sekarang terbukti benar.
Keluarga Nurcholish Madjid memiliki kedekatan khusus dengan pendiri NU KH M Hasyim Asy’ari. Bahkan pernikahan ayah dari Nurcholish yaitu Kiai Madjid terdapat campur tangan KH Hasyim Asy’ari.
Untuk diketahui, di seluruh perkaderan HMI juga diperkenalkan nama Subchan ZE, seorang tokoh NU yang memperjuangkan agar HMI tidak dibubarkan di era pemerintahan Orde Lama.
Subhan tidak seorang diri, banyak tokoh NU yang membela HMI. Adik kandung Subhan ZE ini namanya Aniswati M Kamaluddin, pendiri KOHATI (Korps HMI-Wati) dan Ketua Umum KOHATI Pertama.
Jadi salah satu pendiri KOHATI ini orang NU, kata Ida Ismail Nasution pada saya di rumahnya. HMI memang anak kandung NU juga, karena HMI berdiri tahun 1947 di Kampus STI Yogyakarta, salah satu pendiri Kampus STI itu adalah KH Wahid Hasyim bin KH M Hasyim Asy’ari (Ayah kandung Gus Dur).
Selain hubungan harmonis NU-HMI-PMII, yang menarik di Muktamar NU kali ini adalah masuknya isu agraria dan pemerataan ekonomi di Komisi Qanuniyah, komisi Waqi’iyyah, Komisi Maudhu’iyyah dan Komisi rekomendasi.
Kabar ini saya dapatkan langsung dari Senior saya Mohammad Sohibuddin (Alumnus HMI Cabang Yogyakarta, penulis banyak buku reformasi agraria yang juga Katib Syuriyah PCI NU Belanda).
“Itu kerja tim besar, kami yang muda hanya urun rembug saja” katanya.
Sampai-sampai Akun resmi Presiden Jokowi dalam caption medsosnya pada tanggal 22 Des 2021 menuliskan:
“NU adalah organisasi besar yang memiliki potensi dalam rangka pemerataan ekonomi umat”.
Semoga harapan Presiden Jokowi menjadi perhatian kita semua.Toleransi antarumat beragama wajib hukumnya, toleransi ekonomi wajib juga.
Sekali lagi, selamat atas terpilihnya Guru kami KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026. Terima kasih untuk pengabdian dari Guru kami KH Said Aqiel Siradj, Ketua Umum PBNU 2010-2021.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi perjuangan kita untuk kejayaan Indonesia. Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq.
Hormat dan doa untuk seluruh pendiri NU serta keluarga besar NU.
Hariqo Satria, penulis buku Lafran Pane dan buku Seni Mengelola Tim Media Sosial.