Perkara yang menghalangi datangnya rezeki penting untuk diketahui. Hal tersebut supaya bisa menjadi pedoman untuk dihindari.
Diantara perkara yang bisa menghalangi atau menghambat datangnya rezeki diantaranya adalah dosa. Hal ini juga sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim al-Muta’allim
Perbuatan maksimat yang bisa menimbulkan dosa sangat berpotensi menjadi penghalang akan datangnya rezeki. Dalam hadis dijelaskan
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ (رواه احمد)
“Diriwayatkan dari Tsauban, beliau berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba itu terhalang rezekinya sebab dosa yang diperbuatnya” (HR. Ahmad )
Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi menjelaskan bahwa rezeki yang terhalang untuk datang kepada seseorang karena adanya dosa tentu merupakan rezeki yang barokah.
Sebab juga banyak diantara manusia yang terus-menerus berlaku dosa namun tidak pernah kekurangan apapun dalam hidupnya. Inilah yang dimaksud istidraj. Yakni bertambahnya kenikmatan dunia namun tidak ada keberkahan didalamnya.
Perkara lain yang menghalangi datangnya rezeki adalah tidur setelah subuh. Dalam hadis dijelaskan
عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: مَرَّ بِيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مُضْطَجِعَةٌ مُتَصَبَّحَةٌ، فَحَرَّكَنِي بِرِجْلِهِ، ثُمَّ قَالَ: يَا بُنَيَّةُ ، قَوْمِي اشْهَدِي رِزْقَ رَبِّكِ، وَلَا تَكُونِي مِنَ الْغَافِلِينَ، فَإِنَّ اللهَ يَقْسِمُ أَرْزَاقَ النَّاسِ مَا بَيْنَ طُلُوعِ الْفَجْرِ إِلَى طلوع الشمس
“Dari Sayidah Fatimah putri Nabi Muhammad saw, ia berkata, ‘Rasulullah mendatangiku saat aku sedang tidur di pagi hari. Lalu Rasulullah menggerakkanku dengan kakinya. Kemudian beliau bersabda, ‘Wahai putriku, berdirilah! Lihatlah rezeki Tuhanmu. Janganlah kamu lalai, sebab Allah membagikan rezeki untuk manusia di antara waktu keluarnya fajar (masuk waktu subuh) hingga terbitnya mentari (dari timur).” (HR. Imam Baihaqi).
Anjuran untuk menghindari tidur setelah subuh juga dijelaskan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
نوم الصبحة يمنع الرزق لأن ذلك وقت تطلب فيه الخليقة أرزاقها وهو وقت قسمة الأرزاق فنومه حرمان إلا لعارض أو ضرورة
“Tidur setelah subuh mencegah datangnya rezeki karena waktu subuh adalah waktu bagi mahluk untuk mencari dan dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang [makruh] kecuali ada penyebab atau keperluan.”
Perkara lain yang bisa menjadi penghalang datangnya rezeki adalah tidak mendoakan kebaikan terhadap orang tua.
Mendoakan kebaikan terhadap orang tua termasuk salah satu bentuk bakti seorang anak terhadap orang tua yang apabila ditinggalkan bisa menjadi penghalang atau penghambat datangnya rezeki. Dalam hadis disebutkan:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ فِي عُمْرِهِ، وَيُزَادَ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Dari sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim.” (HR Ahmad).
Demikian penjelasan mengenai perkara yang bisa menjadi penghalang datangnya rezeki yang barokah kepada manusia. Semoga bermanfaat.
Penulis: Thowiroh
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Ijazah Pelancar Rezeki dari KH Romli Tamim Peterongan