Sambut Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, Najwa Shihab mengungkapkan tantangan perempuan di masa kini. Apa saja?
“Perempuan harus kerja lebih keras 2 kali, lebih baik 2 kali untuk mencapai level yang dianggap setara dengan laki-laki di dunia kerja. Sekarang, sebagian perempuan memang sudah berkarir, tapi produk kepercayaan lama bahwa dunia kerja bukanlah alamnya para perempuan masih belum sirna. Bahkan, ragu datang dari kita sendiri, apakah kita pantas berada di sini? Berjerih payah demi profesi?” kata Najwa Shihab dalam ulasan Kartini Rules di Dunia Kerja.
Peringatan Hari Kartini jatuh setiap tanggal 21 April, ini menjadi Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 tahun 1964 yang oleh Presiden Soekarno dikeluarkan untuk menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan peringatan Hari Kartini.
Momen bersejarah ini, oleh Najwa Shihab dianggap sebagai perayaan momen keperempuanan yang patut dirayakan. Melansir dari grid.id, ia beranggapan bahwa tantangan bagi perempuan di masa kini sangatlah luas.
“Secara umum tembok besar yang harus dilalui Mbak Kartini adalah pendidikan, sekarang tembok besarnya dunia kerja, berkarya, setara di bidang-bidang yang lain,” ungkap Najwa Shihab dalam acara Seribu Kartini yang diadakan oleh YouTube Indonesia, Jumat (19/4/2024).
Selain itu, dalam dunia kerja, Najwa Shihab menjelaskan bahwa Kartini Rules yang pertama wajib dimiliki perempuan ialah confident (percaya diri).
“Terlalu banyak perempuan merasa dirinya medioker (biasa-biasa saja), meski dirinya telah melakukan banyak. Seperti memperoleh capaian, beasiswa, penghargaan, promosi jabatan. Perempuan lebih banyak menganggapnya keberuntungan dibandingkan sebuah kecakapan,” katanya.
“Salah satu caranya, saya percaya perbincangan yang terbuka dan bermakna harus kita bicarakan di ruang publik, sekolah, ruang keluarga. Semakin sulit isunya, seharusnya samakin sering dibicarakan,” imbuhnya.
Sedangkan rules selanjutnya, menurut Mbak Nana–sapaan akrabnya–ialah take credit. Perempuan harus memastikan diri ia mendapat apresiasi yang pantas. Ia mengibaratkan janganlah jadi pohon yang tumbang di tengah hutan yang tidak diketahui siapapun.
Di sisi lain, untuk mendukung ide dan gagasan, menurutnya, perempuan harus berani speak up. Hal ini mendorong perempuan agar tidak dianggap pasif dan tidak mempunyai gagasan. Di dunia kerja, perempuan juga harus mampu melakukan negosiasi.
“Sajikan fakta, bukan opini,” ucap Najwa Shihab memberi solusi agar berani bernegosiasi.
Menurutnya, hal yang terpenting juga ialah perempuan harus menghilangkan stereotipe negatif tentang mereka.
“Perempuan itu moody, perempuan itu gampang panik, perempuan kalau memimpin pasti terlalu baik, tidak tegas, gampang disetir,” sebut Mbak Nana.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Menurutnya, hal itu harus dilawan, jangan termakan, dan buktikan bahwa sterotipe negatif itu salah.
Rules terakhir menurut mbak Nana, untuk menyokong 5 rules awal ialah jangan menjatuhkan sesama perempuan.
“Janganlah mengadu dengki. Justru ajaklah sebanyak-banyaknya perempuan untuk kerja bareng. Terutama untuk sisi karir yang strategis,” tegasnya.
Penulis: M Sutan Alambudi
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca Juga: Perempuan Adalah Kunci