Rumah Sakit Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa resmi launching hari ini, Selasa, (08/08/23). Acara launching dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dzurriyah Pesantren Tebuireng, perwakilan Bupati Jombang, Forkopimda, para donatur RS Hasyim Asy’ari serta para tamu undangan.
Dalam sebuah video dokumentar yang ditayangkan di tengah acara tersebut menggambarkan bahwa inisiasi pembangunan RS. Hasyim Asy’ari bermula dari kunjungan KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah ke RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa di Parung Bogor pada tahun 2017. Dalam kunjungannya itu, Gus Sholah melihat kondisi rumah sakit serta berinteraksi dengan para penerima manfaatnya.
Kunjungan tersebut sekaligus mempertemukan Gus Sholah dengan pendiri dan ketua pembina Yayasan Dompet Dhuafa, Parni Hadi yang tak lain adalah sahabat Gus Sholah sendiri sehingga tercetuslah ide kolaborasi antara Dompet Dhuafa dengan Pesantren Tebuireng dengan niat utama mengoptimalkan nilai-nilai ajaran keislaman dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dalam kehidupan masyarakat termasuk kerjasama dalam pembangunan rumah sakit.
RS. Hasyim Asy’ari adalah rumah sakit yang ke 7 yang dibangun oleh Dompet Dhuafa yang bekerjasama dengan Pesantren Tebuireng dengan konsep Rumah Sakit yang sehat jasmani, sehat rohani, dan sehat ekonomi. Berlokasi di sekitar area parkir Makam Gus Dur, Cukir, Kec. Diwek, Kabupaten Jombang. RS Hasyim Asy’ari berdiri di atas tanah wakaf KH. Hasyim Asy’ari seluas 1 hektar.
Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz dalam acara Grand Launching RS Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa tersebut menyampaikan rasa syukur atas dibukanya RS Hasyim Asy’ari yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Pesantren Tebuireng sejak dari dulu mengajarkan pendidikan agama serta khidmah ke masyarakat dalam berbagai hal, pendidikan, ekonomi, dan dalam bidang kesehatan. Ini adalah bentuk ikhtiar yang digagas Gus Sholah bersama bapak Parni Hadi, dan alhamdulillah setelah melalui berbagai proses pada tahun 2023 ini semua perlengkapan pelayanannya sudah selesai. Semoga ini mampu menjadi rujukan yang bermanfaat bagi masyarakat. Dan saya yakin Rumah Sakit ini siap untuk beroperasi dengan tenaga profesional sehingga harapannya bisa melayani tidak hanya masyarakat sekitar Jombang, tetapi juga bisa mencakup se-Jawa Timur,” tutur KH. Abdul Hakim Mahfudz.
Istri alm. Gus Sholah, Ny. Farida Salahuddin turut menyampaikan pengalamannya saat menemani Gus Sholah dalam membangun RS Hasyim Asy’ari, menurutnya pembangunan Rumah Sakit Hasyim Asy’ari adalah bagian dari mimpi Gus Sholah untuk berkontribusi kepada masyarakat.
“Inisiator pembangunan RS ini Gus Sholah dan Pak Parni Hadi, mereka teman dekat mungkin sejak di ICMI. Suatu ketika Gus Sholah melihat RS Dompet Dhuafa yang ada di Parung. Kata Gus Sholah, wah, ini kalau ada di Tebuireng akan sangat bermanfaat. Kemudian mereka membangun sedikit demi sedikit, namun pada pembangunan lantai 1 Gus Sholah wafat. Beruntung dompet dhuafa dengan Pesantren Tebuireng (red-terus melanjutkan pembangunannya),” kenang Ny. Farida.
Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Bapak Parni Hadi yang turut hadir juga menyampaikan pengalamannya bersama Gus Sholah dalam proses pembangunan Rumah Sakit Hasyim Asy’ari. Beliau mengungkapkan bahwa pembangunan RS Hasyim Asy’ari adalah a dream comes true, sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Sambil mengapresiasi pelayanan RS saat beliau beristirahat di sana.
Baca juga: 1 Abad NU, RS Hasyim Asy’ari Buka Pelayanan untuk Umum