Habib Husein Ja’far Al-Hadar atau yang akrab disapa Habib Ja’far menegaskan pentingnya menggunakan dan menyeimbangkan dua lensa utama dalam mencerna informasi, yaitu lensa intelektual dan lensa spiritual.
Menurutnya, dua lensa ini menjadi kunci di era digitalisasi yang ditandai dengan arus informasi yang deras dan sering kali sulit dikendalikan.
“Jangan pernah menerima suatu informasi jika belum mengeceknya secara intelektual dan spiritual dan jangan pernah menyampaikan sesuatu sebelum mengecek sisi intelektual dan spiritualnya,” ungkap Habib Husein sebagaimana dikutip dari kanal YouTube @Al-Fachriyah, Senin (20/01/25).
Pertama, Lensa Intelektual yakni Memastikan Kebenaran Informasi. Habib Ja’far menekankan pentingnya memastikan validitas informasi untuk menghindari kesalahpahaman atau bahkan penyebaran informasi yang salah. Hal ini sejalan dengan perintah dalam Al-Qur’an:
يَاَ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اِنْ جَاَءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَاٍ فَتَبَيِّنُوا اَنْ تُصِيْبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتَصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuanmu yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat: 6)
Kedua, Lensa Spiritual yakni memastikan kebaikan dan kemanfaatan informasi. Habib Husein mengingatkan bahwa informasi yang kita terima maupun sebarkan hendaknya membawa manfaat, bukan sekadar sensasi atau hiburan tanpa makna.
“Kita harus hati-hati dalam menerima atau menyampaikan informasi agar tidak terjebak dalam hal yang sia-sia. Terima hanya yang bermanfaat dan sebarkan hanya hal-hal yang membawa kebaikan,” jelasnya.
Prinsip ini tidak hanya melindungi kita dari dosa menyebarkan informasi yang tidak benar, tetapi juga berpotensi mendatangkan pahala besar. Dalam hadis Rasulullah Saw disebutkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا (رواه مسلم)
Artinya: Barang siapa mengajak kepada petunjuk (amal baik), maka ia mendapatkan pahala sama seperti pahalanya orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka. Barang siapa mengajak pada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa setimbang dengan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. (HR Muslim)
Habib Husein Ja’far menegaskan untuk mencerna informasi dengan bijak, menggunakan dua lensa utama ini sebagai panduan. Dengan memastikan kebenaran melalui lensa intelektual dan mempertimbangkan manfaat melalui lensa spiritual.
Di tengah derasnya arus informasi, mari kita menjadi pribadi yang lebih bijak dengan berpegang pada nilai-nilai ini. Sebab, informasi yang benar dan bermanfaat adalah cahaya di tengah gelapnya tantangan era digital.
Baca juga: Profil Singkat al-Habib Husein bin Abu Bakar Luar Batang