tebuireng.co – Habib Alwi bin Abdurrahman Assegaf, Pengasuh Majelis Taklim Yayasan Al Afaf, Bukit Duri, Tebet Utara, Jakarta Selatan mengatakan bahwa ulama itu bagaikan garam.
Hal ini disampaikannya dalam rangka Bogor bersholawat, Kamis (05/01/2022) seperti dikutip dari Chanel Youtube Abdul Aziz Amrullah.
“Ulama itu bagaikan garam. Penyedap rasa, penikmat rasa yang ada. Orang berilmu agama diumpamakan karena garam dapat menetralisir segala permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh umat,” jelasnya.
Menurut Habib Alwi, orang yang dianggap paham dengan ilmu agama sebatas apapun kualitas ilmunya, sebatas kewajibannya kepada umat harus bisa menjadi garam dalam kehidupan masyarakat.
Orang yang paham agama wajib tahu dirinya, bagaimana ia harus berbuat kepada umatnya, bagaimana mendidik umat agar dengan ilmu agamanya bisa menjadi nasionalis, relegius, dan pancasilais.
“Jadilah seperti garam yang mana tidak dilihat bentuknya, tapi bisa memberikan cita rasa yang khas agar bisa dirasakan oleh umatnya,” imbuhnya.
Habib Alwi menekankan, ulama dengan ilmu agamanya harus bisa mencegah terjadinya perpecahan di masyarakat lewat nasihat-nasihat bijaknya.
Ilmu agama di sini berperan mencegah dengan lembut dan tenang terhadap orang-orang yang mencoba menghancurkan agama dan Republik Indonesia.
“Jadilah seseorang yang baik seseorang yang paling bermanfaat untuk diri sendri, keluarga dan seluruh umat,” ujar Habib Alwi.
Dikatakan, umat Islam akan baik jika orang-orang yang mengerti ilmu agama memiliki perasaan akan kepedulian yang akan ditanggung terhadap Allah SWT kelak di akhirat. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al-Imran ayat 18:
شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَاُولُوا الۡعِلۡمِ قَآٮِٕمًا ۢ بِالۡقِسۡطِؕ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُؕ
Syahidal laahu annahuu laa ilaaha illaa Huwa walmalaaa’ikatu wa ulul ‘ilmi qooa’imam bilqist; laaa ilaaha illaa huwal ‘Aziizul Hakiim.
Artinya: Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana.
“Setiap yang mempunyai ilmu agama pasti ada kemuliaan di bahunya dan ada harapan umat di bahunya sehingga berkewajiban melakukan apa yang diketahui sebagai teladan-teladan dari ilmunya,” tandasnya.
Oleh: Elsa Muliana Rahma.