tebuireng.co- Nama Habib Ali Al-Habsyi tidak asing bahkan sangat akrab di telinga masyarakat di seluruh belahan dunia. Sejarah hidup yang begitu mengagumkan untuk dijadikan uswah (teladan) dan banyaknya peninggalan berupa kitab-kitab membuat Habib Ali tak pernah dilupakan bahkan sesudah wafatnya seratus tahun yang lalu.
Haulnya yang diadakan setiap tahun baik di Seiwun, Yaman maupun di Solo, Indonesia selalu ramai dihadiri oleh ribuan masyarakat dari berbagai daerah sehingga julukan Habib Ali sebagai magnet cocok sekali disematkan padanya.
Ulama asal Hadramaut, Yaman ini dikenal mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan baginda Rasulullah Saw. Kecintaanya kepada Rasulullah membuatnya mampu bertemu Rasulullah bukan hanya dalam mimpi tapi juga dalam keadaan terjaga.
Habib Muhammad Al-Habsyi dalam acara Haul Solo mengatakan bahwa sosok Habib Ali adalah pemegang bendera cinta Rasulullah Saw karena di antara keistimewaan Habib Ali adalah ia bukan hanya mencintai Rasulullah tapi Rasulullah juga menyatakan cintanya kepada Habib Ali.
Diceritakan bahwa ada seorang sholeh asal Maroko yang berziarah kepada Rasulullah di Madinah kemudian ia bermimpi bertemu Rasulullah Saw. Dalam mimpinya orang tersebut bertanya kepada Rasulullah: “wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling engkau cintai?” lalu Rasulullah menjawab “orang yang paling saya cintai adalah Ali bin Muahammad Al-Habsyi.” Orang sholeh terserbut bermimpi selama tiga hari berturut-turut dengan pertanyaan dan jawaban Rasulullah yang selalu sama.
Karangannya yang sangat masyhur dan fenomenal hingga saat ini adalah kitab Maulid Simtuddurar yang merupakan syair cinta kepada Rasulullah. Kitab tersebut ditulis pada tanggal 26 Safar – 10 Rabiul Awaal 1327 H dan berisikan kisah hidup serta pujian kepada Rasulullah
Di antara keistimewaan kitab Maulid Simtuddurar adalah sebagaimana disebutkan oleh Habib Taha As-Segaf dalam kitabnya Futudhotul Bahril Mali min Manaqib Al-Imam Ali. Di dalam kitab tersebut Habib Ali Al-Habsyi pernah mengatakan bahwa siapa yang membaca, menghafalkan, dan menjadikan isi kitab Maulid Simtuddurar sebagai wirid rutin maka akan tampak padanya sirr Nabi Muhammad. Wallahua’lam bisshowab.
Baca juga: Kunci Sukses Habib Ali Al Habsyi, Shohibul Simtudduror