• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Gus Sholah, Sosok yang Disiplin dan Menghargai Waktu

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-06-22
in Kebangsaan, Kiai, News, Tokoh
0
Gus Sholah tokoh keislaman dan keindonesiaan

Gus Sholah saat meresmikan museum KH M Hasyim Asyari bersama Presiden Joko Widodo (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Jombang, tebuireng.co- KH Salahuddin Wahid merupakan sosok kiai yang disiplin dan menghargai setiap waktu yang dilewati. Hal ini diungkapkan oleh staf pribadinya yang bernama Ustadz Amien Zein.

Menurut Amien, Kiai Salahuddin atau Gus Sholah memiliki jadwal yang jelas setiap hari. Bahkan putra KH Wachid Hasyim ini memiliki schedule bulanan, mingguan, dan harian. Sehingga apa yang akan dilakukan jelas dan terarah.

“Setiap habis subuh saya selalu menerima whatsapp dari beliau atau telfon. Lalu tanya, agenda saya hari ini apa saja?. Harus bertemu dengan siapa dan harus ngomong seperti apa saya nanti,” kata Amien saat peringatan setahun wafatnya Gus Sholah di Pesantren Tebuireng, Selasa (02/2).

Menurutnya, Gus Sholah setiap hari memiliki jadwal membaca Al-Quran bersama istri minimal satu juz. Selanjutnya, Gus Sholah akan membaca buku, koran atau media lainnya.

Tak jarang juga, Gus Sholah meminta Amien memberikan sebuah pertimbangan yang obyektif. Memberikan sebuah pandangan yang luas. Tidak tendensius dan tidak berat sebelah. Hal ini membuat ia harus kaya akan wawasan dan update informasi terbaru.

Panggilan akrab Amien kepada Gus Sholah yaitu dengan sebutan bapak. Hal ini menandakan kedekatan diantara keduanya.

“Kelembutan hati beliau tercermin saat selesai beraktivitas, tidak lupa mengucapkan terima kasih dan mohon maaf. Terimakasih diucapkan atas segala aktivitas beliau. Mohon maaf, barangkali saya ada salah. Lembut hatinya,” imbuh dosen Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng ini.

Amien menambahkan, dalam sehari Gus Sholah memiliki beberapa jadwal yang kadang cukup padat. Namun, kesemuanya berkaitan dengan Pondok Pesantren Tebuireng, Universitas Hasyim Asy’ari, Nahdlatul Ulama dan kepentingan umat.

“Keikhlasan beliau tercermin dengan pemikiran-pemikiran beliau, bagaimana tidak berpikir untuk kepentingan diri sendiri. Semua pemikiran dicurahkan untuk pesantren, Universitas Hasyim Asy’ari dan untuk umat hingga akhir hayat,” ungkapnya.

Senada dengan Amien, putra pertama Gus Sholah yang bernama Irfan Asy’ari Sudirman Wahid (Gus Ipang) menambahkan bahwa sosok ayahnya memang yang penuh disiplin dan jujur.

“Ciri khas dari beliau adalah berpikir strategis, karena beliau arsitek yang kiai. Makanya disiplin,” ungkapnya.

Gus Ipang mengatakan dirinya diamanati untuk meneruskan perjuangan sang ayah. Terutama berkaitan dengan menyebarkan pemikiran Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari kepada masyarakat Indonesia.

Ia berencana mengajak menteri agama RI untuk terlibat dalam penyebaran pemikiran pendiri Nahdlatul Ulama KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Agar bisa dipelajari banyak kalangan.

“Banyak orang yang merasa kehilangan Gus Sholah, ini menandakan kalau beliau orang baik. Saya belajar banyak dari sosok bapak,” tandasnya.

Artikel sudah pernah terbit di www.nu.or.id dengan judul ‘Mengenang Setahun Wafatnya Gus Sholah, Sosok yang Disiplin’

Tags: Gus SholahTebuireng
Previous Post

Dirjen Pendis Minta Maha Santri Ma’had Aly Terbuka dengan Kemajuan Zaman

Next Post

Adu Sakti KH Wahab Hasbullah dan Bung Karno Sebelum Rapat

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Adu Sakti KH Wahab Hasbullah dan Bung Karno Sebelum Rapat

Adu Sakti KH Wahab Hasbullah dan Bung Karno Sebelum Rapat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kesunahan saat Meminum Air Zamzam menurut Sayyid Abu Bakar Syatha
  • Keutamaan Air Zamzam, Benarkah Bisa Menjadi Sebab Terkabulnya Doa?
  • 7 Kesunahan dalam Ibadah Haji
  • Pengertian Mahram dan Macam-macamnya
  • Buka Sidang PUIC ke-19, Prabowo Ungkap Kepemimpinan Tokoh Islam sebagai Teladan

Komentar Terbaru

  • Universitas Islam Sultan Agung pada Perluas Dakwah NU, LD PBNU Kirim 34 Dai ke 8 Negara dan 8 Provinsi di Indonesia
  • Visit Website pada Sikap Buya Arrazy Hasyim Terkait Pengeras Suara
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Ijazah Pelancar Rezeki dari Gus Baha
  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng