• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Gus Mus Sarankan Ahli Agama Memahami Teknologi

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-12-16
in Galeri, Kiai, News, Tokoh
1
Gus Mus sarankan ahli agama memahami teknologi.

Gus Mus sarankan ahli agama memahami teknologi (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Gus Mus sarankan ahli agama memahami teknologi. Tokoh yang bernama lengkap KH Ahmad Mustofa Bisri menjabat Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Bagi Gus Mus, di era digital ini ahli agama, para da’i, da’iyah, ustadz dan ustadzah penting banget memahami Ilmu Teknologi (IT) agar dakwahnya lebih dekat ke masyarakat.

“Seorang ustadz, ustadzah tidak hanya dituntut menguasai materi saja, tapi sekarang harus juga menguasai IT. Agar bisa dinikmati di berbagai media sosial,” jelasnya saat mengisi halaqah dakwah dan seminar internasional yang live via Officialnya LP3iA, Sabtu (20/11/2021).

Gus Mus menambahkan, jika seorang ahli agama atau ustadz dan ustadzah tidak menguasai IT maka ada baiknya mereka memiliki tim yang bisa memahami IT secara baik. Di dunia pesantren dikenal dengan istilah santri yang mendampingi.

Gus Mus sarankan ahli agama memahami teknologi dengan beralasan, saat ini banyak orang ahli digital atau ilmu teknologi tidak paham tentang paham dakwah sabili robbika. Sementara yang paham, banyak tidak menguasai tentang digital atau teknologi.

“Kita punya pilihan dua dalam menjawab masalah ini. Pakar agama memahami IT dengan baik atau punya santri yang paham IT,” tegasnya.

Dalam kacamata Gus Mus, seseorang yang mau mengajak orang ke jalan Allah, yang seharusnya menarik, tapi cara mengajaknya tidak menarik. Maka tidak ada yang mau ikut. 

Umumnya, massyarakat bermedsos karena untuk menghibur diri. Sehingga kalau ustadz atau ustadzah yang menghibur maka ia suka. Isi tidak jelas, tidak masalah. Ini tantangan pakar agama di era digital.

“Saya kadang berpikir sebetulnya mudah sekali mencari ustadz atau ulama yang benar-benar. Mereka ditanya atau dibuatkan angket “setujukah anda dengan adanya sertifikasi ustaz dakwah” jika jawabannya tidak maka bisa diprediksi mereka tidak memenuhi. Karena yang memenuhi tentu berani. Dari pada semua jadi kiai atau ustadz, di era digital bisa membuat masyarakat bingung,” imbuh Gus Mus.

Tokoh agama asal Rembang ini mengatakan dirinya respek dengan kajian ilmiah yang membahas konsep dakwah Islam dan perubahan masyarakat era digital. Sehingga para ahli agama tahu bagaimana melakukan dakwah di era sekarang. 

Dalam pengamatan Gus Mus, tidak banyak tokoh agama yang memiliki keilmuan mendalam dan menghiasi dakwah digital. Gus Mus menyebutkan sosok Prof Quraisy Sihab dan Gus Baha.

Kedua tokoh ini menyebarkan dakwah rahmatal lil alamin. Ikut ajaran Rasulullah. Omongan dengan lakunya sama. 

Kedua tokoh ini menghiasi dakwah digital karena memiliki santri yang aktif menyebarkan konten-konten dakwah positif dalam berbagai media sosial yang digunakan generasi milenial.

“Kita punya orang yang secara visi-misi dan pengetahuan cukup tapi kalau tidak memahami tentang IT akhirnya kalah dengan mereka yang asal bicara. Tidak bersanad, tidak pakai ilmu tapi mereka pandai sekali dalam bicara dan menarik perhatian generasi milenial di media sosial,” tandas Gus Mus.

Tags: ahli agamaGus MusGus SholahSantri
Previous Post

Menguak Makna Hadis Hijrah di Era Milenial

Next Post

Amal Perbuatan yang Sulit Dilakukan

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Amal Perbuatan yang Sulit Dilakukan

Amal Perbuatan yang Sulit Dilakukan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng