Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng, KH Fahmi Amrullah Hadzik (Gus Fahmi) tegaskan uswah atau keteladanan sebagai sikap utama yang harus dimiliki seorang pemimpin.
“Pemimpin itu harus bisa menjadi contoh dan teladan yang baik,” ungkapnya dalam acara Pembukaan Training Ospi yang dilaksanakan di Vila Wahyu Pacet, Mojokerto, Kamis (20/02/25).
“Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis, setiap kita adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa setiap orang berpotensi menjadi pemimpin minimal untuk dirinya sendiri, sehingga penting untuk mencerminkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan komitmen utamanya terhadap diri.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang tersebut juga mengungkapkan pentingnya santri untuk memiliki jiwa pemimpin. Salah satunya dengan selalu berusaha memberi uswah terbaik.
Sebab, tidak menutup kemungkinan bahwa kelak di masa depan, para santrilah yang akan banyak mengisi bangku-bangku kepemimpinan.
“Siapa tau, di tahun-tahun yang akan datang santri Pondok Putri Tebuireng yang akan menjadi Gubernur, Menjadi Ketua Pengurus Pusat Muslimat, menjadi DPR dan lainnya,” ungkap Gus Fahmi
Oleh sebab itu, penting untuk santri belajar sikap-sikap pemimpin yang baik selama di Pesantren.
“Minimal berusaha mencontohkan kebaikan sekecil apapun, sebagaimana yang dilakukan para masyayikh sebab sekecil apapun kebaikan akan tetap bernilai baik,” sambungnya.
Acara Training Organisasi Santri Pondok Putri (Ospi) Pesantren Tebuireng ini merupakan pelatihan khusus bagi pengurus ospi periode 2025-2026 yang baru dilantik guna menumbuhkan sikap kepemimpinan dan berorganisasi yang baik, peduli, bekerja sama dan saling mengayomi.
Gus Fahmi berharap, melalui acara ini, pengurus ospi akan banyak belajar tentang kepemimpinan dan berorganisasi sehingga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat hingga kelak di masa depan.
“Kalian yang disini adalah orang-orang terpilih, maka jadilah pengurus yang benar-benar bisa mengurus,” pesannya.
Baca juga: Dua Komponen Pemimpin Ideal Menurut KH Miftahul Akhyar