Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa resmikan bangunan hunian sementara (huntara) di Ponorogo.
Huntara tersebut merupakan upaya relokasi bagi warga terdampak musibah tanah gerak pada awal tahun 2023. Mayoritas lokasi bangunan huntara berada di Kampung Indah Puncak (KIP) Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo. Sedangkan beberapa lainnya berlokasi di Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
Dengan ditemani Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, Andhika N. Sudigda, Gubernur Jatim menandatangani dua prasasti sebagai tanda peresmian bangunan huntara.
Khofifah mengatakan bahwa musibah tanah gerak yang membuat warga tak aman dan harus mengungsi di masjid atau sekolah sudah lama dicarikan solusi dengan terus melakukan koordinasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) , Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Perhutani.
Akhirnya dengan proses kerja sama demi kemaslahatan bersama, huntara bisa dibangun diatas tanah Perhutani selama dua bulan terakhir dengan memanfaatkan anggaran belanja tidak terduga ( BTT) Pemprov Jatim sebesar Rp 1,9 miliar.
Khofifah berharap, daerah tersebut akan makmur sebagaimana namanya, yakni Kampung Indah. Selain bisa menjadi tempat tinggal masyarakat yang baru, ia berharap dari tempat tersebut masyarakat juga bisa menemukan rezeki yang mapan, usaha yang lancar dan keluarga yang harmonis.
Karena lokasi huntara yang jauh dari lingkungan kerja, Khofifah mengatakan bahwa PR selanjutnya bagi pemerintah baik provinsi maupun kabupaten adalah terus mencarikan solusi agar mata pencaharian masyarakat tidak mati dan kehidupan mereka tetap sejahtera.
Ia juga memprediksi, lokasi sekitar kampung indah yang asri dan indah bisa berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan bisa memberdayakan masyarakat disana untuk mengembangkan perekonomian mereka. Untuk memberikan semangat kepada masyarakat yang akan menempati huntara yang telah diresmikan tersebut, Khofifah turut membagikan 56 unit kompor gas kepada warga.
Selain meresmikan huntara, dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim bersama rekan-rekan dari Universitas Airlangga (Unair) juga turut serta menanam 10 pohon kalpataru. Khofifah berharap penanaman pohon kalpataru menjadi sedekah oksigen yang kelak akan memberikan banyak manfaat utamanya bagi mereka yang tinggal di daerah tersebut.
Baca juga: Warga Kediri Temukan Tugu Kuno Berangka 1123 Saka