Parasocial relationship atau jenis hubungan yang terjadi antara individu dengan tokoh media atau karakter fiksi, di mana individu tersebut mengalami adanya keterlibatan emosional yang kuat terhadap tokoh atau karakter tersebut tanpa adanya komunikasi secara langsung. Hal ini kerap kali terjadi di media sosial, buku komik, televisi dan lainnya.
Hubungan parasosial ini merasakan koneksi yang mendalam dengan tokoh tersebut, hubungan ini umumnya terjadi satu arah, namun individu tersebut memungkinkan merasa terinspirasi, terhibur, terhubung secara emosional. Bahkan hubungan ini bisa terjadi meskipun tokoh tersebut tidak ada secara fisik dalam kehidupan nyata.
Menariknya hubungan parasosial ini bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi suatu negara melalui industri hiburan dan ekonomi kreatif. Hal ini dikarenakan banyaknya penggemar yang rela mengeluarkan uangnya untuk bertemu tokoh atau sekedar membeli merchandise yang dikeluarkan idolanya mulai dari yang official hingga buatan fans.
Tak jarang hubungan ini juga bisa jadi strategi pemasaran dan periklanan, terutama beberapa penggemar mereka cenderung menggunakan produk atau layanan tertentu terkait tokoh tersebut misalnya Calvin Klein resmi menggaet Jungkook BTS sebagai brand ambassador global perusahaan, meskipun Calvin Klein cukup habiskan jutaan dollar untuk menjadikan Jungkook sebagai Brand Ambassador hal ini membuat produk Calvin Klein sold out, tak hanya sebatas itu bahkan dikabarkan bahwa saham Calvin Klein naik drastis.
Selain parasocial relationship ini cukup untuk industri iklan, hal ini dari aktivitas tokoh tersebut juga bisa menjadikan pertumbuhan ekonomi disekitarnya misalnya saja konser Taylor Swift, di mana negara Singapura mau membayar eksklusif enam hari di negaranya dengan angka sekitar 281,16 M, apalagi konser ini hanya dilaksanakan hanya di negara Singapura, tentunya akan membuat beberapa negara berebut Taylor Swift.
Adanya hal ini penggemar tidak sekedar menghabiskan uangnya untuk mengikuti konser, tetapi industri lain juga meningkatkan keuntungan usahanya, seperti beberapa penggemar harus menghabiskan uang di hotel, restourant, pakaian untuk konser, transportasi, dan penjual yang menjual di sekitar konser apalagi konser yang diadakan selama enam hari. Hal ini muncul istilah swiftonomic untuk melukiskan efek dampak ekonomi yang luas dari sang idola yaitu Taylor Swift.
Adanya fenomena ini juga menjadi salah satu alasan mengapa negara Korea mempertimbangkan dalam keputusan BTS untuk wajib militer bahkan beberapa petinggi pemerintahan Korea memberikan saran agar BTS tidak melakukan wajib militer, menurut majalah ekonomi Amerika, Fortune menuturkan Korea Selatan akan kehilangan peluang untuk mendapatkan miliaran dolar, karena seluruh anggota BTS mendaftarkan diri untuk wajib militer secara bersamaan. Menurut proyeksi Hyundai Rearch Institute, BTS telah menyumbangkan lebih 3,6 Miliar US dollar per tahunnya. Angka tersebut bahkan setara dengan kontribusi dari 26 perusahaan tingkat menengah.
Sebenarnya parasocial relationship ini juga tidak hanya menjadi faktor pertumbuhan ekonomi secara umum tapi mempengaruhi aspek banyak hal, budaya dan perilaku masyarakat dan tak terkecuali sisi negatif yang ditimbulkan dari parasocial relationship.
Penulis: Maulida Fadhilah
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Frugal Living, Gaya Hidup Bikin Kaya?