tebuireng.co – Faizal Assegaf serang NU atau Nahdlatul Ulama dengan melontarkan kritikan keras dan kurang ajar yang ditujukan kepada NU. Dia menilai NU bukan produk Islam. Hanya organisasi yang dibangun sebagai ikhtiar politik segelintir orang.
Faizal Assegaf serang NU bukan hal baru dalam sejarah perjalanan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
“Saya ingatkan kalian dedengkot NU dan loyalisnya, Islam hadir sebagai ajaran yang melepaskan segala bentuk perbudakan. Fanatisme dan asabiah pada Hasyim Asy’ari dan Gus Dur, adalah bentuk nyata perbudakan akal yang menyesatkan!. Islam tidak butuh NU, Gus Dur dan embel-embel Hasyim Asy’ari. Kualat kalian!” ucapnya.
Merespon penyerangan yang ditujukan ke NU, tokoh aswaja asal Minangkabau bernama Buya Arrazy Hasyim membela NU mati-matian. Ia mengatakan bahwa sanad keilmuannya juga menyambung ke pendiri NU KH M Hasyim Asy’ari.
Hal ini dikarenakan Buya Arrazy Hasyim belajar ke KH Ali Mustafa Yaqub yang merupakan alumni Tebuireng. Arrazy dikenal pakar dalam bidang akidah dan hadis.
“Saya bukan NU, tapi saya mencintai NU. Guru saya banyak dari NU. Nama saya menurut ayah saya diambil dari Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Beberapa sanad hadis saya berasal dari jalur NU,” jelasnya.
Meskipun banyak yang menyerang NU, menurut Buya Arrazy Hasyim hal ini tidak berhasil karena NU dijaga ulama hebat dan waliyullah. NU jauh sebelum Indonesia merdeka sudah menjaga Indonesia.
Tokoh-tokoh NU seperti KH M Hasyim Asy’ari yang dihina Faizal Assegaf terlibat langsung memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pengabdian KH Hasyim Asy’ari kemudian dilanjutkan oleh KH Wahid Hasyim.
Tidak hanya itu, ribuan santri Pondok Pesantren Tebuireng juga turun ke jalan mengusir penjajah dari Indonesia. Sebuah jasa yang luar biasa kepada bumi pertiwi.
Semangat membela harkat martabat bangsa Indonesia yang dipelopori oleh KH Hasyim terus dijaga oleh ulama dalam organisasi NU. Hal ini terbukti dengan sikap NU yang menerima pancasila sebagai dasar negara.
“Memang ada agenda orang-orang untuk menghancurkan NU. Karena NU dan Muhammadiyah dua sayap Indonesia. Apabila maka negeri kita bisa konflik. Maka dihancurkan NU dan Muhammadiyah dari luar serta dalam. Banyak wali-wali mastur yang mendoakan NU,” tandas Arrazy Hasyim.