tebuireng.co – Enam amalan akhir Ramadan ini diambil dari hadis-hadis Rasulullah SAW, amalan tersebut yaitu:
Pertama, menghidupkan salat malam (qiyam Ramadan). Amalan ini memiliki keutamaan besar sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari 37 dan Muslim 759).
Yang dimaksud qiyam Ramadan adalah salat tarawih sebagaimana yang dituturkan Imam An-Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101) Rasulullah SAW juga bersabda:
“Jika seseorang melakukan salat (tarawih dan witir) bersama imam sampai selesai, niscaya dicatat baginya pahala salat semalam suntuk.” (HR Abu Dawud, shahih).
Kedua, iktikaf atau berdiam di masjid. Iktikaf artinya berdiam diri di masjid melaksanakan ibadah. Nabi Muhammad memerintahkan umatnya iktikaf pada 10 Hari terakhir ini untuk meraih lailatul qadar.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: “Dari Aisyah RA ia berkata bahwasanya Nabi biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga ia diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istrinya beriktikaf setelah ia wafat.” (HR Al-Bukhari)
Dari Anas mengatakan bahwa ia mendengar Nabi Muhammad bersabda:
“Siapa yang beriktikaf sehari karena mengharapkan keridhoan Allah, maka Allah akan menjadikan tiga parit yang menghalanginya dari neraka. Setiap parit lebarnya melebihi dua ufuk langit.” (HR Thabrani dalam Ausath, Al-Baihaqi dan Hakim).
Ketiga, tilawah Al-Qur’an. Amalan ini memiliki fadhillah luar biasa karena Al-Qur’an diturunkan di bulan Ramadan. Salah satu keutamaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan adalah dilipatgandakan pahalanya.
Jika 1 huruf diganjar 10 kebaikan (rahmat) dari Allah, maka pada bulan Ramadan, ganjarannya bisa mencapai 700 kali lipat. Dalam hadis sahih disebutkan:
“Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadan dan mengajarkannya Al-Qur’an.” (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, memperbanyak istighfar dan taubat. Ramadan merupakan bulan pengampunan atas dosa-dosa. Salah satu amalan utama pada 10 hari terakhir ini adalah memperbanyak istighfar dan memperbaharui taubat kepada Allah.
Rasulullah meskipun manusia sempurna dan terpelihara dari dosa, ia selalu istighfar dan orang paling banyak memohon ampunan Allah. Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Artinya: “Demi Allah! Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR Al-Bukhari).
Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad bersabda:
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR Muslim)
Kelima, memperbanyak sedekah. Bagi yang mengharapkan pahala berlipat dan pembebasan dari api neraka, hendaknya memperbanyak sedekah pada 10 Hari terakhir ini.
Baca Juga: Keturunan Rasulullah Tidak Menerima Zakat
Rasulullah SAW orang yang sangat murah dengan sumbangan. Dan saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadan. Nabi bersabda:
“Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadan.” (HR. at-Tirmidzi)
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR Ahmad).
Keenam, bayar zakat fitrah. Amalan penting lainnya pada 10 hari terakhir Ramadan ini adalah menunaikan zakat fitrah. Dalam Islam ada dua jenis zakat yaitu zakat fitrah dan zakat maal (harta).
Untuk jenis yang kedua diwajibkan bagi orang yang hartanya mencapai nilai nisab. Terkait zakat fitrah ini, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia dan ucapan kotor serta sebagai makanan bagi orang miskin.
Siapa yang menunaikannya sebelum salat ‘Id maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah salat id maka hanya menjadi sedekah biasa.
Itulah enam amalan akhir Ramadan. Semoga kita bisa meniru Rasulullah SAW yang bersungguh-sungguh pada akhir Ramadan.