• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Emil Dardak: Santri Kader yang Tangguh dan Berani

Himmayatul Husna

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-11-10
in Keislaman, News, Pesantren, Tokoh
0
Emil Dardak: Santri kader yang tangguh dan berani

Emil Dardak: Santri kader yang tangguh dan berani

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Wakil Gubenur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak mengupas tentang nilai apa yang harus dipertahankan santri di era milenial ini sebagai manifestasi dari semangat juang Resolusi Jihad yang lahir di tengah-tengah santri.

Emil mengungkapkan bahwa santri merupakan kader generasi yang tangguh dan berani dengan sifat kesantriannya. Kehidupan dengan tradisi yang sangat beradab membentuk identitas santri dengan eksisitensinya yang kuat.

Hal tersebut disampaiknanya dalam seminar nasional bertemakan, “Refleksi Sejarah Resolusi Jihad untuk Kaum Muda Milenial,” di Gedung Yusuf Hasyim lantai 3 Pesantren Tebuireng, Selasa (9/11/2021).

Etika belajar yang dimiliki seorang santri merupakan upaya internalisasi nilai-nilai yang dipelajari, karena dalam belajar bukan hanya perihal mengingat atau sekedar memahami, tapi juga menginternalisasikannya dalam jiwa.

“Esensi santri bukan hanya apa yang dipelajari, tapi apa yang dijalani,” katanya.

Menurutnya, keagamaan santri memberikan sebuah grading principle yang relevan dalam setiap zaman.

Semangat dan ketangguhan santri sama, tapi manifestasinya berbeda pada setiap era. Pada masa kolonial, hal ini melatar belakangi santri berjuang dengan berani membela kemerdekaan bangsa dengan resolusi jihad.

“Di era milenial, kontinuitas dari semangat ketangguhan santri adalah menyatukan perbedaan yang dimiliki bangsa, tidak bertitik fokus pada perbedaan saja,” imbuh Emil Dardak

Emil Dardak menjelaskan Indonesia dibangun bukan sekedar entitas geografis dari Sabang sampai Merauke, bukan pula dibangun dari kesamaan suku, bangsa, dan bahasa, akan tetapi Indonesia dibangun atas sebuah konsepsi sebagai bukti pada dunia bahwa pada saat ada tujuan besar rakyat berani mengorbankan ego kesukuan, kebahasaan, maupun keagamaan.

  • Emil Dardak: Santri Kader yang Tangguh dan Berani
    Emil Dardak bersama istri, Arumi (ist)

Satu tujuan bahwa kebersamaan dalam membangun sebuah negara dapat membawa masyarakat menuju tatanan yang lebih baik, dibandingkan berada di bawah kolonial asing. 

“Kita percaya bahwa di mana kita lahir, maka disitulah kita berhak untuk self-deferent tapi kemudian kita melepas ego kedaerahan untuk menjadi satu,” ungkap Emil Dardak.

Lebih lanjut Emil mengingatkan tantangan generasi zaman dulu adalah mengisi pembanguanan kemerdekaan, tapi bagi generasi meilenial di zaman sekarang adalah menghindari terjadinya silent majority.

Maksudnya, keberadaan mayoritas yang memilih diam terhadap sebuah peristiwa, tanpa berperan menyuarakan perubahan atau pergerakan menuju arah yang lebih depan.

Generasi Milenial yang merupakan Distracted generation, generasi yang gampang teralihkan dengan adanya telfon pintar, tidak seperti dulu ketika hiburan hanya sebatas siaran televisi, pun dibatasi dengan hal-hal yang mungkin tidak menarik perhatian.

“Di samping hal itu, Indonesia membutuhkan pemuda yang memperdulikan kemajuan peradaban bangsa dan negaranya,” tandas Emil Dardak

Jurnalis: Himmayatul Husna

Tags: Emil DardakIndonesiaresolusi jihadSantriTebuireng Initiatives
Previous Post

Kaum Milenial Harus Jitu dan Nekad

Next Post

Fatwa Resolusi Jihad dalam Cerita Agus Sunyoto

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Resolusi Jihad dalam Cerita Agus Sunyoto

Fatwa Resolusi Jihad dalam Cerita Agus Sunyoto

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tafsir Surah Al-Hasr Ayat 18: Pentingnya Mengelola Waktu dengan Baik
  • Haji Akbar, Pengertian dan Keutamaannya
  • Masih Relevankah Mengikuti Organisasi?
  • Enggan Haji Padahal Mampu, Ini Pendapat Para Ulama
  • Benarkah Emas Bertahan di Situasi Apapun?

Komentar Terbaru

  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Technologeek IPTEC pada Metaverse adalah Masa Depan Dunia Pendidikan Juga?
  • Khoirul pada Veve Zulfikar Basyaiban Keturunan Rasulullah?
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng