• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Doa Saat Turun Hujan, Arab dan Terjemahannya

Oleh: Sutan Alam Budi

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2023-06-18
in Galeri, Keislaman, Kitab Kuning, Pendidikan
0
Doa Saat Turun Hujan, Arab dan Terjemahannya

Doa Saat Turun Hujan, Arab dan Terjemahannya (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Hidup di daerah tropis khususnya di Indonesia akan mengalami dua musim, musim hujan dan musim kemarau. Prediksi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menyebutkan bahwa selama bulan Juni 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi hujan dengan kriteria rendah (0 – 100 mm). Sedangkan di bulan Juli-Desember, diprediksi akan mengalami hujan dengan kriteria tinggi (300 – 500 mm). Menyikapi hal ini, bagaimana seharusnya sikap kita sebagai seorang muslim ketika turun hujan?

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kita bagaimana sikap seorang muslim ketika berada dalam kondisi hujan. Nabi mengajarkan kita untuk berdoa ketika hujan turun, dan berdoa pula jika hujan belum turun atau dalam musim kemarau.

Doa Ketika Turun Hujan

في هذا الحديث بيان الذكر الذي يقال عند نزول المطر، فقد كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا رأى المطر نازلًا يقول: “اللهم صيِّبًا نافعًا“، أي اسقنا أو اجعله صيبًا، وهو المطر الذي ينزل ويقع بثقل، لكثرة مائه، فدل على أنه نوع من المطر شديد هائل، ولذا تممه بقوله نافعًا صيانة عن الأضرار والفساد، أي مطرًا منهمرًا متدفقًا ينفع الأرض والثمر ولا يفسدهما.

Dalam sebuah hadis menerangkan bacaan/zikir yang dibaca ketika turun hujan. Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hujan turun, beliau bersabda: “Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat bagi kami”. Yaitu siramilah atau jadikanlah hujan bagi kami, hujan yang turun dengan deras karena banyaknya air. Ini menunjukkan bahwa hujan ini termasuk hujan yang lebat atau deras. Maka dari itu, Rasulullah menyempurnakan sabdanya dengan kata ‘bermanfaat’ agar menjaga dari kemadharatan dan kerusakan, yaitu hujan yang tercurah dan tertuang bermanfaat bagi bumi dan pohon, tidak merusak keduanya.

Doa Ketika Hujan Deras

Sebenarnya konteks hadis dalam doa ini ialah meminta turunnya hujan. Ada seorang laki-laki mendatangi Rasulullah dan menjelaskan bahwa aktivitas ekonomi sedang tidak baik (harta benda rusak, jalan-jalan terputus) karena kemarau, ia meminta Nabi untuk mendoakan keadaan tersebut. Kemudian Nabi mengangkat kedua tangannya seraya berdoa:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا ولَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ علَى الآكَامِ والظِّرَابِ، وبُطُونِ الأوْدِيَةِ، ومَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di atas bukit-bukit, hutan-hutan di gunung kecil, lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

Penjelas doa tersebut disebutkan:

وحَوَالَيْنَا؛ أي: قريبًا منا لا على نفس المدينة، و«لا علينا»: لا على المدينة نفسها التي خاف أهلها من كثرة الأمطار، و«الآكام»: الجبال الصغار، و«الظِّراب»: الروابي الصِّغار، وهي الأماكن المرتفعة من الأرض، وقيل: الجبال المنبسطة، والمعنى: بين الظِّراب والآكام مُتقارب، و«بطون الأودية»؛ أي: داخل الأودية، والمقصود بها مجاري الشعاب، و«منابت الشجر»: الأمكنة التي تكون منبتًا للشجر

“‘Sekitar kami’ maksudnya yang dekat dari kami bukan di atas kota Madinah, ‘Bukan di atas kami’ ialah bukan di atas kota Madinah yang penduduknya khawatir akan hujan deras. ‘Bukit’ ialah gunung kecil, ‘hutan’ hutan di gunung kecil yakni tempat yang agak tinggi di bumi. Dikatakan gunung dengan tanah datar, artinya jarak keduanya dekat. ‘Lembah’ yakni celah/lembah kecil di antara dua gunung. ‘Tumbuhnya pohon’ ialah tempat-tempat yang ditumbuhi pohon.

Maka secara tersirat, doa ini mengisyaratkan bahwa meskipun di kota Madinah membutuhkan turunnya hujan, tetapi bukanlah hujan yang lebat. Dan Nabi memohon agar hujan deras tersebut dilimpahkan di bukit, gunung, lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan. Jadi ketika turun hujan deras, dianjurkan untuk membaca doa ini. Kesimpulannya, kita sebagai hamba Allah tidak mempunyai otoritas dalam mengatur hujan, secara etika kita hanya dianjurkan untuk berdoa memohon agar Allah memberikan yang terbaik, dan menjaga kita dari mara bahaya. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Tak Perlu Pawang, Hujan Akrab dengan Kiai Adlan

Tags: Doa Saat Turun Hujan
Previous Post

Memahami Perbedaan Haji Ifrad, Tamattu’ dan Qiran

Next Post

Hati-Hati, Jauhi Perkara yang Diharamkan bagi Orang Ihram

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Hati-Hati, Jauhi Perkara yang Diharamkan bagi Orang Ihram

Hati-Hati, Jauhi Perkara yang Diharamkan bagi Orang Ihram

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tafsir Surah Al-Hasr Ayat 18: Pentingnya Mengelola Waktu dengan Baik
  • Haji Akbar, Pengertian dan Keutamaannya
  • Masih Relevankah Mengikuti Organisasi?
  • Enggan Haji Padahal Mampu, Ini Pendapat Para Ulama
  • Benarkah Emas Bertahan di Situasi Apapun?

Komentar Terbaru

  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Technologeek IPTEC pada Metaverse adalah Masa Depan Dunia Pendidikan Juga?
  • Khoirul pada Veve Zulfikar Basyaiban Keturunan Rasulullah?
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng