• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Dampak Positif dan Negatif Feminisme

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-12-05
in Santri
0
Dampak Positif dan Negatif Feminisme1

Dampak Positif dan Negatif Feminisme (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Dampak positif dan negatif gerakan feminisme perlu diketahui agar memiliki rambu-rambu dalam gerakan. Sejak zaman kenabian Muhammad Saw, gerakan diskriminasi terhadap perempuan sudah mulai dilakukan secara bertahap oleh Nabi Muhammad.

Kesetaraan gender perlu dijunjung tinggi agar martabat seorang perempuan tidak lagi dipandang rendah. Perempuan adalah makhluk indah yang penuh dengan filosofi di dalamnya.

Seorang perempuan memiliki seribu cara untuk menguatkam dirinya dalam situasi apapun. Seorang perempuan juga mampu memberikan energi positif untuk orang terdekatnya.

Menurut Murad (dalam Ibrahim, 2005) wanita adalah seorang manusia yang memiliki dorongan keibuan yang merupakan dorongan intinkif yang berhubungan erat dengan sejumlah kebutuhan organik dan fisiologis. Ia sangat melindungi dan menyayangi anak-anaknya terutama yang masih kecil.

Perempuan memiliki sifat feminisme, yang menjadikan salah satu ciri khas perempuan. Nicholas Abercrombie dkk berpendapat, feminisme adalah paham yang membela kesetaraan peluang bagi laki-laki dan perempuan.

Kesetaraan ini diperlukan karena perempuan diperlemah secara sistematis dalam masyarakat modern. Feminisme merupakan gerakan sosial yang secara bertahap telah memperbaiki posisi perempuan dalam masyarakat Barat.

Sejak feminisme gelombang kedua muncul pada tahun 1970-an, feminisme tidak lagi secara eksklusif memperjuangkan perempuan. Feminisme kini berjuang melawan patriarki untuk kesetaraan di antara gender.

Dalam feminisme,  perempuan memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki. Feminisme juga memberikan suatu peluang bagi perempuan untuk mengexpresikan dirinya dalam bentuk apapun tanpa ada diskriminasi.

Gerakan feminisme di Indonesia lahir dipengaruhi oleh berbagai kondisi historis sejarah perjuangan bangsa, program pembangunan nasional, globalisasi serta reformasi serta kehidupan religius masyarakat.

Lalu, apa saja dampak positif dari feminisme untuk perempuan dalam kehidupannya di masyarakat dan untuk dirinya sendiri?

Pertama, perempuan memiliki kesetaraan yang sama dengan laki-laki, yang membuat seorang perempuan bebas dari deskiriminasi.

Kedua, perempuan mampu mengexpresikan dirinya lebih besar, dan melakukan apapun yang disukai tanpa adanya rasa tekanan atau ketidaknyamanan.

Ketiga, adanya feminisme membuka pandangan masyarakat bahwa seorang perempuan itu tidaklah lemah, dan selalu tertunduk dengan seorang laki-laki.

Dari beberapa dampak feminisme yang disebutkan di atas, ternyata feminisme tidak terlepas dari dampak negatif sebagai berikut:

Pertama, feminisme membuat perempuan memiliki pemikiran bahwa menikah adalah sesuatu yang membuat rumit hidup, karena ada hal-hal yang membuat seorang perempuan lemah di dalam aspek pernikahan.

Kedua,  adanya kemiskinan yang melanda perempuan, karena seorang perempuan akan melakukan pekerjaan apa saja untuk menjadikan mereka sukses, tanpa mementingkan dirinya.

Ketiga, adanya sifat independen yang berlebihan, membuat perempuan merasa dirinya mampu untuk mengatasi segala masalahnya sendiri.

Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan persamaan mengandung prinsip-prinsip kesetaraan seperti laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba. Seperti yang di jelaskan dalam QS. Al-Zariyat ayat 56, laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di bumi.

Dari beberapa pemaparan dampak positif dan negatif gerakan feminisme di atas sudah sebaiknya laki-laki dan perempuan membuka matanya lebar-lebar untuk memahami, bahwa seorang perempuan itu tidak selalu lemah dan seorang perempuan itu harus terlepas dari deskiriminasi dengan syarat sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Oleh: Laily Fitria Ramadhani

Tags: arrazy hasyimDampak Positif FeminismeGerakan FeminisGerakan Sempalan
Previous Post

Mati Karena Cinta Dihukumi Syahid, Benarkah?

Next Post

Penetapan KUHP Dibalas Aksi Tutup Mulut

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Penetapan KUHP Dibalas Aksi Tutup Mulut1

Penetapan KUHP Dibalas Aksi Tutup Mulut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Memahami Macam Makna Musibah dalam Al-Qur’an
  • Gubernur Khofifah: Guru sebagai Fondasi Ekosistem Pendidikan yang Maju
  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng