tebuireng.co– Mimpi yang kita alami saat tidur adakalanya berisi kejadian-kejadian yang menggembirakan dan adakalanya berisi kejadian-kejadian menakutkan, menegangkan, dan menyedihkan. Peristiwa di alam mimpi terkadang bisa kita ingat saat bangun, juga terkadang terlupakan.
Mengenai mimpi buruk, Qus Qoyyum dalam sebuah kajian yang diunggah di kanal muhibbin Gus Qoyyum (20/5) menjelaskan bahwa orang yang bermimpi buruk dan membuat resah saat bangun tidur biasanya datang dari gangguan setan.
Beliau menemukan keterangan di dalam kitab Mirqotul Mafatih Syarh Misykatul Mashabih, hadis nomor 4616. Diceritakan, ada seorang laki-laki bercerita kepada Nabi Saw: “Wahai Rasulullah, saya bermimpi, sepertinya kepala saya ini dipotong.” Kemudian Rasul menjawab: “Apabila setan telah memain-mainkan kepada salah satu kamu sekalian di dalam tidur seperti mimpi terpotongnya kepala itu. Maka jangan ceritakan mimpi itu kepada orang lain.”
Gus Qoyyum memberikan cara bagaimana menghadapi mimpi buruk. Beliau merangkumnya dari kitab berjudul ar-Ruaa , kitab riset ilmiyah tentang mimpi karya seorang dosen di Riyadl bernama Dr. Sahal. Di dalam kitab tersebut dijelaskan ketika manusia bermimpi buruk maka setidaknya ada enam perkara yang harus dilakukan.
Pertama kalau kita mengalami mimpi buruk maka meminta perlindungan kepada Allah dengan membaca tiga kali;
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Kedua, meminta perlindungan kepada Allah dari keburukan mimpi. Kita berlindung kepada Allah supaya mimpi buruk itu tidak menjadi kenyataan.
Gus Qoyyum meriwayatkan satu hadis saat Nabi Muhammad Saw memberikan doa kepada Khalid ibn Walid yang bercerita kepada nabi karena ketakutan akan mimpinya maka Rasulullah Saw, memberikan doa kepada Khalid bin Walid untuk menghadapi mimpi yang ditakutkan.
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ: مِنْ غَضَبِهِ، وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ، وَأَنْ يَحْضُرُونِ
Artinya: Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sangat sempurna, dari marahnya Allah dan dari siksanya Allah dan dari kejahatan hamba-hamba Allah dan dari bisikan-bisikan para setan, dan semoga Allah melindungi saya tidak didatangi oleh para setan.
Ketiga, meludah ke arah kiri. Ketika kita bangun dari mengalami mimpi buruk maka meludah ke arah kiri tiga kali (ludah kecil tiga kali)
Keempat, segera melaksanakan shalat (fardhu atau sunnah). Begitu kita bangun dari mimpi buruk, segeralah kita melaksanakan shalat.
Kelima, berpindah posisi tidurnya. Berpindah dari posisi tidur kita yang awal ke tempat yang lain.
Dan keenam, jangan ceritakan mimpi buruk itu kepada orang lain.
Mengenai cara keenam ini Gus Qoyyum memberikan peringatan kepada orang yang menerima konsultasi mimpi buruk baik ulama, para kiai, ataupun para ahli tafsir mimpi untuk tidak tergesa-gesa memberikan tafsiran buruk. Harus punya prasangka baik, meskipun mimpinya buruk, sebab kalau tergesa-gesa akibatnya bisa berbahaya.
Gus Qoyyum menceritakan kisah yang termuat di dalam kitab sunan ad-Darimi. “Ada seorang wanita di kota Madinah, suaminya pergi berdagang ke luar kota dan wanita ini ditinggal di rumah dalam keadaan hamil. Akhirnya si istri ini bermimpi. Dalam mimpinya itu melihat tiang rumahnya patah atau pecah, dan melahirkan anak bermata satu.
Mimpi itu diceritakan oleh wanita tersebut kepada Rasulullah Saw. Meskipun itu mimpi buruk, yakni tiang rumahnya pecah dan melahirkan anak laki-laki bermata satu. Rasulullah menafsirkan: “suamimu akan pulang kembali dalam keadaan selamat, dengan keadaan salih. Dan kamu akan melahirkan anak laki-laki yang berbakti.”
Mimpi tersebut dialami oleh wanita tersebut sampai dua atau tiga kali dan setiap diceritakan kepada Rasulullah, beliau menafsirkan dengan tafsiran yang baik yaitu suaminya akan datang dalam keadaan selamat dan anaknya akan lahir menjadi anak yang baik, berbudi pekerti dan berbakti pada orang tua. Akhirnya lahirlah anaknya, dan mimpi wanita itu menjadi kenyataan, suaminya datang dengan selamat dan anaknya menjadi anak yang baik.
Dalam waktu yang lain entah berapa tahun kemudian wanita tersebut ditinggal lagi oleh suaminya pergi berdagang dan wanita ini mengalami mimpi yang sama, yaitu tiang rumahnya pecah dan melahirkan anak laki-laki bermata satu kemudian wanita ini ingin bercerita lagi kepada nabi, tetapi tidak bertemu nabi Saw.
Bertemulah wanita ini dengan Siti Aisyah ra. Ketika bertemu, wanita ini menceritakan mimpinya kepada Siti Aisyah ra. Maka Siti Aisyah ra, menafsirkan mimpi wanita ini dengan tafsiran yang buruk, tidak sama dengan tafsirnya nabi. Ia menafsirkan: “suamimu akan meninggal dunia, dan kamu akan melahirkan anak laki-laki yang durhaka.”
Maka apa yang terjadi, Rasulullah Saw menegur Siti Aisyah: “apabila kalian semua menafsirkan mimpi seorang muslim maka tafsirkan mimpi itu dengan baik.”
Tetapi karena Siti Aisyah ra sudah terlanjur menafsirkan buruk, akhirnya suami si wanita meninggal dunia, dan anak yang dilahirkan menjadi anak laki-laki yang durhaka. Maka hendaklah kita tidak mudah menafsirkan buruk terhadap mimpi yang buruk, kita harus berprasangka baik.
Ada lagi peristiwa diceritakan Gus Qoyyum yang diambil dari hadis nomor 1611 dalam kitab al-Lu’lu’ wal Marjan fi Muttafaqa Alaihi Syaikhan karya Muhammad Fuad Abdul Baqi. Ada sahabat nabi sekaligus ipar nabi saw, bernama Abdullah bin Umar. Abdullah bin Umar ini mempunyai kakak perempuan menjadi istri nabi saw bernama Khafsah ra.
Ketika Abdullah bin Umar masih muda, ia tidur di dalam masjid dan bermimpi: “aku bermimpi seolah ada dua malaikat yang membawaku pergi melihat neraka. Maka aku diperlihatkan di dalam neraka itu ada banyak manusia. Bahkan aku telah mengenal manusia-manusia yang ada di dalam neraka itu. Dalam mimpi itu aku sempat membaca A’udzu billah min an-Nar (aku berlindung kepada Allah dari neraka). Akhirnya aku bertemu dengan satu malaikat, ia mengatakan kepadaku: “Janganlah takut.” Akhirnya aku bangun dari tidur dan aku ceritakan mimpi itu kepada kakakku, Khafsah ra. kemudian Khafsah ra, menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah saw. Maka Rasulullah mengatakan: “sebaik laki-laki adalah Abdullah jika ia melakukan shalat malam.”
Inilah cara nabi apabila kita mengalami mimpi buruk bersegeralah shalat malam. Saat mengalami mimpi buruk jangan sekali-kali ketakutan kemudian kita memastikan kalau mimpi buruk itu akan terjadi. Usahakan berprasangka baik kepada Allah, bahwa Ia akan mentakdirkan kebaikan kepada kita semua.
[Tweet “Rasulullah Saw bersabda: “yang paling benar di antara kamu dalam mimpinya adalah yang paling benar ketika berbicara””]
Rasulullah Saw, bersabda dalam satu hadis yang dikutip oleh Dr. Sahal dalam risetnya yang berjudul ar-Ruaa tentang mimpi, mengutip dari hadis Muslim. Rasulullah Saw bersabda: “yang paling benar di antara kamu dalam mimpinya adalah yang paling benar ketika berbicara” artinya kalau kita menjadi orang jujur maka mimpi itu menjadi mimpi yang benar. Semoga Allah menyelamatkan kita dari mimpi yang buruk, kenyataan yang buruk.[]
Baca juga: Lemak Tubuh Manusia untuk Bahan Kosmetik