tebuireng.co– Bulan Ramadhan juga disebut bulan Nuzulul Qur’an karena Allah menurunkan ayat al-Qur’an pertama kali pada bulan ini sebagaimana disebutkan dalam penggalan surah al-Baqarah ayat 185:
شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Nuzulul Quran diperingati pada tanggal 17 Ramadhan setidaknya didasarkan pada dua argumen seperti dikutip dari nu online (18/4/22). Pertama, mengacu pada Al-Qur’an surah Al-Anfal ayat 41 berikut,
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya, “Dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Para ulama mengartikan kata “yaumul furqan” pada ayat di atas sebagai bertemunya dua pasukan Muslim dan kafir Quraisy saat perang Badar pada 17 Ramadhan. Sebagaimana di antaranya dikemukakan oleh Imam ath-Thabari dalam Jāmiʽul Bayān fi Ta’wīlil Quran (13/562) dengan mengutip Hasan bin Ali,
قال الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه: كانت ليلة “الفرقان يوم التقى الجمعان”، لسبع عشرة من شهر رمضان
Artinya, “Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA berkata: “Yang dimaksud dengan malam ‘al-Furqan yaumul taqal Jamʽan’ adalah tanggal 17 bulan Ramadhan.”
Kedua, peringatan Nuzulul Qur’an pada 17 Ramadhan mengacu pada peristiwa saat Rasulullah saw menerima wahyu saat beruzlah di Gua Hira.
Syekh M Ali As-Shabuni menjelaskan bahwa Al-Qur’an pertama kali turun pada tanggal 17 Ramadhan saat usia Rasulullah mencapai 40 tahun (sekitar 608-609 M). Ketika Rasulullah sedang beruzlah di gua Hira (sekira 5 kilometer dari Makkah).
Malaikat Jibril datang membawa wahyu. Ia memeluk dan melepaskan Rasulullah Saw. Hal ini diulanginya sebanyak 3 kali.
Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan, “Iqra’!” artinya “Bacalah.”
“Aku tidak mengenal bacaan,” jawab Rasulullah.
“Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya’lam,” kata Jibril pada kali ketiga membaca Surah Al-Alaq ayat 1-5. Ini merupakan awal mula turun wahyu, awal mula turun Al-Qur’an.
Sebelum peristiwa agung ini terjadi, beberapa petunjuk mengisyaratkan semakin dekatnya turun wahyu dan kenabian Muhammad Saw. Sebagian tanda itu adalah mimpi Rasulullah yang disusul dengan peristiwa nyata sesuai dengan mimpinya. Tanda lainnya adalah kesenangan uzlah (menyepi) Rasulullah Saw menjelang turunnya wahyu.
Baca juga: Tradisi Rasulullah Selama Ramadan