tebuireng.co – Bulan Rajab dalam pesan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) untuk mengingatkan kembali keistimewaan rajab, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw) menganjurkan umatnya meningkatkan ibadah dan amalan-amalan sunnah di bulan haram.
Bahkan amalan saleh di bulan haram akan diganjar pahala berlipat. Apalagi bulan Rajab merupakan bulan istimewa di samping tiga bulan haram lainnya yang disebutkan dalam Hadis Nabi. Karena itu umat Islam dianjurkan melakukan puasa Rajab dengan memilih tanggal terbaik.
Rajab dikenal sebagai bulan istimewa karena terdapat banyak persitiwa agung terjadi di bulan ini. Di antaranya yang istimewa adalah peristiwa Isra’ Mi’raj dan berkumpulnya Abdullah dan Sayyidah Aminah, kedua orangtua Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam (Saw).
Rajab memang salah satu dari bulan-bulan haram yang diagungkan Allah. Mengingat banyaknya momen-momen istimewa, para ulama menyarankan agar umat Islam menjalankan ibadah puasa di bulan Rajab
“Ini mempertimbangkan dua peristiwa istimewa yaitu Isra’ Mi’raj dan berkumpulnya Abdullah dan Sayyidah Aminah, orangtua Rasulullah Saw,” turur Rais Syuriah PBNU ini.
Baca Juga: Khutbah Jumat tentang Rajab
Menurut Gus Baha, tanggal terbaik melaksanakan puasa sunnah Rajab. Untuk diketahui, hari ini kita telah memasuki hari ketujuh Rajab 1443 Hijriyah perhitungan PBNU atau hari ke-8 menurut kalender Islamic Global.
Menurut Gus Baha sebagaimana mengikuti ucapan sang guru Kiai Maimun Zubair, waktu terbaik puasa Rajab adalah tanggal 1-10 Rajab. “Kalau tidak sanggup menjalankan puasa sunnah Rajab tanggal 1-10, maka lakukanlah puasa pada tanggal 1 dan tanggal 10 saja. Ini yang dijalankan Mbah Moen,” jelas Gus Baha dalam satu kajiannya di kanal Youtube.
Gus Baha menegaskan, banyak hadis yang menerangkan keutamaan bulan Rajab berikut amalan yang dapat dikerjakan. Bulan Rajab dalam pesan Kiai Mbah Moen, puasa termasuk ibadah yang sangat baik dikerjakan di bulan Rajab.
Tetapi perlu diingat ibadah ini adalah sunnah yang berarti boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan.
“Wejangan Mbah Moen memang sebaiknya 10 hari mulai dari tanggal 1-10 Rajab. Namun, jika tak sanggup melakukan puasa 10 hari, bisa dua hari saja yakni tanggal 1 dan 10 Rajab,” kata Gus Baha’.