• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Bulan Rajab dalam Pandangan 4 Mazhab

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2023-01-25
in Fiqih
0
Bulan Rajab dalam Pandangan 4 Mazhab

Bulan Rajab dalam Pandangan 4 Mazhab (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Bulan Rajab dalam pandangan 4 mazhab penting diketahui agar dalam beramal seseorang memiliki dasar yang kuat dan tambah yakin.

Rajab masuk kategori Asyhur Al-Hurum, bulan-bulan mulia berdasarkan hadis Bukhari dan Muslim.

Dalam hadis Abu Dawud ada anjuran puasa di bulan-bulan mulia tersebut. Meskipun hadisnya daif, tetapi hampir keseluruhan ulama 4 mazhab menganjurkan puasa Rajab.

Lalu bagaimana sebenarnya bulan Rajab dalam pandangan 4 mazhab? Berikut ini penjelasannya:

Pertama, Mazhab Hanafi

لِأَنَّ صَوْمَ رَجَبَ كَانَ مَشْرُوعًا (المبسوط ابو بكر السرخسي- ج 4 / ص 72)

“Puasa Rajab adalah disyariatkan.” (Abu Bakar As-Sarakhsi dalam Al-Mabsut, 4/72)

Kedua, Mazhab Maliki

وَنُدِبَ صَوْمُ بَقِيَّةِ الْمُحَرَّمِ وَصَوْمُ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَنُدِبَ صَوْمُ يَوْمِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لِمَنْ أَرَادَ الِاقْتِصَارَ (حاشية الصاوي على الشرح الصغير – ج 3 / ص 251)

“Disunahkan puasa di bulan-bulan mulia, puasa bulan Rajab, Sya’ban dan puasa di pertengahan Sya’ban yang ingin meringkasnya.” (Syaikh Ash-Shawi dalam Syarah Ash-Shaghir 3/251)

Ketiga, Mazhab Syafi’i

ِيْلَ: وَمِنَ الْبِدَعِ صَوْمُ رَجَبَ، وَلَيْسَ كَذَلِكَ بَلْ هُوَ سُنَّةٌ فَاضِلَةٌ، كَمَا بَيَّنْتُهُ فِي الْفَتَاوِي وَبَسَطْتُ الْكَلَامَ عَلَيْهِ (إعانة الطالبين – ج 1 / ص 313)

“Dikatakan bahwa puasa Rajab adalah bid’ah, maka itu tidak benar, bahkan suatu kesunahan yang utama sebagaimana saya terangkan dalam kitab al-Fatawi karya Ibnu Hajar al-Haitami” (Syaikh Abu Bakar Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin 1/313).

Baca Juga: Manfaat Menikah di Bulan Rajab

Keempat, Mazhab Hambali

قَالَ فِي الْفُرُوعِ : لَمْ يَذْكُرْ أَكْثَرُ الْأَصْحَابِ اسْتِحْبَابَ صَوْمِ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ . وَاسْتَحْسَنَهُ ابْنُ أَبِي مُوسَى فِي الْإِرْشَادِ . قَالَ ابْنُ الْجَوْزِيِّ فِي كِتَابِ أَسْبَابِ الْهِدَايَةِ : يُسْتَحَبُّ صَوْمُ الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ وَشَعْبَانَ كُلِّهِ ، وَهُوَ ظَاهِرُ مَا ذَكَرَهُ الْمَجْدُ فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ (الإنصاف علي بن سليمان المرداوي – ج 5 / ص 500)

“Ibnu Muflih berkata dalam kitab Al-Furu’: Kebanyakan ulama Hambali tidak menyebutkan kesunahan puasa bulan Rajab dan Sya’ban. Sedangkan Syaikh Ibnu Abi Musa dalam kitabnya Al-Irsyad menilainya sebagai sesuatu yang bagus. Ibnu Al-Jauzi berkata dalam kitab Asbab al-Hidayah: Dianjurkan berpuasa di bulan-bulan mulia dan bulan Sya’ban keseluruhannya. Ini adalah pendapat yang disebutkan oleh al-Majdu tentang bulan-bulan mulia.” (Syaikh Ali bin Sulaiman al-Marwadi dalam al-Inshaf 5/500)

Namun, perlu berhati-hati dengan banyaknya hadis yang beredar terkait keutamaan puasa Rajab. Fadilah tersebut sampai saat ini hadis-hadisnya banyak dihukumi sebagai hadis palsu oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dan lainnya.

Kita juga berhak mempertanyakan keabsahan hadis bahwa masak puasa sunah memiliki fadilah yang lebih besar dari puasa wajib di bulan Ramadan?

Di malam pertama bulan Rajab, sebagian ulama menganjurkan doa berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadlana.”

Artinya: “Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban. Serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan”

(HR Ahmad, Al-Bazzar, Abu Nuaim dan Ibnu ‘Asakir dari Sahabat Anas. An-Nawawi menilainya dlaif, tetapi menurut Ibnu Taimiyah hadis ini yang paling banyak digunakan tentang keutamaan bulan Rajab. (Baca Majmu’ Al-Fatawa 24/291)

Semoga Allah memberkahi kita di bulan Rajab, melancarkan puasa Rajab bagi yang menjalankan, mempertemukan dengan Ramadan, dan memudahkan umrah di bulan Syawal. Amin.

Oleh: KH Ma’ruf Khozin

Tags: 10 Amaln Bulan RajabAmalan RajabBulan RajabMenikah di Bulan Rajab
Previous Post

Fitnah Ajaran KH Hasyim Asy’ari, Ini Respon Warga Nahdliyin

Next Post

Adakah Zikir Tahlil Setelah Salat?

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Adakah Zikir Tahlil Setelah Salat?

Adakah Zikir Tahlil Setelah Salat?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tafsir Surah Al-Hasr Ayat 18: Pentingnya Mengelola Waktu dengan Baik
  • Haji Akbar, Pengertian dan Keutamaannya
  • Masih Relevankah Mengikuti Organisasi?
  • Enggan Haji Padahal Mampu, Ini Pendapat Para Ulama
  • Benarkah Emas Bertahan di Situasi Apapun?

Komentar Terbaru

  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Technologeek IPTEC pada Metaverse adalah Masa Depan Dunia Pendidikan Juga?
  • Khoirul pada Veve Zulfikar Basyaiban Keturunan Rasulullah?
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng