Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya mengenang lahirnya Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya sebagai tempat acara pembukaan Kick Off peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU yang dilaksanakan di Ballroom lantai 3 Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) Kamis, (16/01/25).
Ia menyampaikan bahwa Surabaya menjadi tempat berkumpulnya para pendiri NU 102 tahun silam. Sebuah kota yang melahirkan peristiwa bersejarah sebagai Langkah strategis dalam membangun peradaban
“102 tahun yang lalu, di kota ini, pada tanggal ini, 16 Rajab 1344 H, para muassis berkumpul untuk mengumumkan berdirinya jam’iyah Nahdlatul Ulama sebagai suatu inisiatif luar biasa yang tidak hanya membawa bobot strategis dalam skala peradaban, tapi juga membawa bobot rohani dari para muassis itu untuk cinta dan kasih sayang mereka kepada umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” Ungkap Gus Yahya.
Acara Kick Off Harlah 102 NU yang mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” dilaksanakan bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1446 Hijriyah. Acara ini menjadi pembuka rangkaian acara harlah 102 NU yang akan berlangsung hingga bulan Februari mendatang.
Diantara rangkaian acara yang dirilis PBNU dalam harlah 102 NU adalah Kongres Pendidikan NU yang akan dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada tanggal 22-23 Januari 2025.
Selain itu juga terdapat Kongres Keluarga Maslahat NU sebagai rangkaian acara menuju resepsi harlah 102 NU yang akan dilaksanakan pada 31 Januari hingga 1 Februari 2025. Acara ini juga bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Puncak acara yakni resepsi harlah 102 NU akan dilaksanakan di Istora Senayan pada tanggal 5 Februari 2025.
Dalam acara pembukaan harlah 102 NU tersebut, Ketum PBNU menegaskan perlunya Masyarakat NU untuk bersyukur bahwa dengan takdir-Nya diberi kesempatan untuk menjadi pewaris dari lebih 100 tahun atsar barokah mubadarohnya para muassis NU.
“Kita mewarisi atsar dengan kekayaan yang luar biasa, berupa berbagai macam lembaga-lembaga, berbagai macam aset, berbagai macam pemikiran, gagasan, dan lain sebagainya. Dan itu perlu disyukuri,” ungkap Gus Yahya
Momentum ini menjadi pengingat penting akan warisan perjuangan dan nilai-nilai luhur yang perlu terus dijaga dalam menghadapi tantangan zaman, sekaligus mengajak seluruh warga NU untuk bersinergi dalam membangun bangsa yang maslahat bagi semua.
Baca juga: Pentingnya Strategi dan Kurikulum Dakwah menurut Ketua LD PBNU