Hari ini emas tetap menjadi investasi yang masih dipercaya, meskipun masih banyak investasi lainnya seperti deposito, bitcoin, saham. Per 5 Mei 2025 harga logam emas 1 gram Rp. 1.905.000 belum termasuk pajak.
Emas dianggap tahan lama dan tidak mudah terdegradasi. Apalagi jumlah emas yang terbatas di bumi dan mata uang yang rentang terhadap inflasi. Kepercayaan emas juga masih meningkat di masyarakat dan investor, terutama stabilitas ekonomi negara disaat krisis. Emas juga dianggap sebagai aset aman atau safe haven ketika aset lain sedang terpuruk.
Hal ini seperti yang disebutkan dalam hadis “Akan datang suatu zaman kepada manusia Barangsiapa yang tidak mempunyai uang kuning (Dinar) dan juga uang putih (Dirham), maka tidak akan mendapatkan kemudahan dalam kehidupan.” (H.R. Ath-Thabrani). dalam hadis lain juga dijelaskan “Akan datang kepada manusia, suatu masa yang mana tidak bermanfaat di masa itu kecuali Dinar dan Dirham” (HR. Ahmad : 16569 dari Miqdam bin Madikarib Radliyallahu Anhu).
Sebenarnya konsumen emas tak hanya kalangan individu bahkan banyak negara juga menggunakan emas sebagai cadangan devisa negara karena nilainya yang dianggap stabil jangka panjang.
Tak heran fenomena berbagai negara yang memborong emas seperti yang dilakukan oleh negara India dan China, dimana mereka membeli perhiasan sesuai dengan tema tahun baru. Hal ini juga didukung dengan para ibu di India yang gemar menimbun emas, bahkan menurut sejumlah laporan resmi memegang 11% emas yang ada di seluruh dunia.
Emas juga mempunyai kemampuan untuk membayar utang saat melakukan pinjaman dari lembaga International Monetary Fund (IMF). Hal ini juga mengapa banyak Bank Sentral di Dunia membeli emas dengan tujuan diversifikasi cadangan kekayaan yang dimiliki dan bagian dari langkah antisipasi dalam menghadapi resesi global.
Amerika serikat menjadi negara dengan cadangan emas terbanyak yaitu 8133.5 per september 2024, lalu Jerman dengan 335.5 per Oktober 2024, IMF 2814,0 per Oktober 2024 berdasarkan data dari World Gold Council hingga Desember 2024.
Fenomena hari ini masyarakat tengah antri membeli emas, PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) melaporkan antrean panjang di gerai butik emas logam antam mulia. ANTM membatasi antrian hingga 200 transaksi per hari, sementara HRTA meningkatkan produksi hingga 30% pada tahun 2025 untuk pemenuhan dari permintaan masyarakat.
Penulis: Maulida Fadhilah Firdaus
Editor: Thowiroh
Baca juga: Mengenal Para Penjahat Ekonomi dalam Islam