Belajar menjadi seorang entrepreneur dari ‘kiai miliarder’ merupakan salah satu bentuk belajar yang tepat dalam teladan di dunia entrepreneurship.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang (BEM Unhasy) menyelenggarakan seminar nasional dan bedah buku “Kiai Miliarder tapi Dermawan” pada Minggu, (30 Juli 2023) di Aula Gedung A Unhasy.
Seminar nasional ini dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan mahasiswa hingga peserta umum. Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah Pacet Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim menjadi salah satu narasumbernya.
Ketua Umum PP Pergunu dan teman dekat KH Salahuddin Wahid ini hadir untuk membedah dan menceritakan kisah awal perjalanannya hingga menjadi seorang ‘kiai miliarder’.
Banyak pengalaman dari Kiai Asep yang bisa dijadikan inspirasi. Beberapa diantaranya adalah perjuangan awal Kiai Asep saat hendak mendirikan pesantren.
Ia bercerita bahwa saat itu meskipun dalam kondisi modal yang belum cukup untuk membeli tanah yang akan didirikan pesantren, semangat Kiai Asep tidak menurun untuk mendirikan pesantren yang berlokasi pada salah satu daerah pegunungan di Pacet, Mojokerto.
Tak hanya itu, Kiai Asep juga memiliki beberapa lini usaha mulai dari restoran hingga SPPBE. Omzet keseluruhan dari lini usaha Kiai Asep per bulannnya tercatat hingga angka miliaran rupiah. Karena ini, ia dijuluki sebagai ‘kiai miliarder’.
Sehingga, belajar entrepreneur dari sang ‘kiai miliarder’ ini sangat cocok bagi para pegiat dunia usaha. Terutama yang masih pada tahap merintis.
Penulis buku “Kiai Miliarder tapi Dermawan” dan CEO Harian Bangsa Mas’ud Adnan juga menceritakan catatan jurnalistiknya mengenai Kiai Asep dalam buku ini.
Menurut Mas’ud Adnan, salah satu teladan yang patut dicontoh dari Kiai Asep dalam menjalankan usahanya adalah sikap jujur dan integritasnya.
Sama seperti KH Salahuddin Wahid, KH Asep Saifuddin Chalim juga menekankan sikap jujur dan integritas dalam segala hal. Salah satunya dalam dunia entrepreneurship.
Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz yang juga sebagai narasumber ke-2 pada acara ini turut memberikan kiat-kiat dan pesan untuk para generasi muda dalam hal entrepreneurship.
Bahkan, apabila kita melihat sejarah berdirinya Nadhlatut Tujjar, tokoh yang biasa disapa Gus Kikin ini menjelaskan hal entrepreneurship dari Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari.
Secara ringkas, Gus Kikin menjelaskan bahwa Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari menekankan pentingnya kolaborasi dalam hal entrepreneurship.
Dalam pendirian Nahdlatut Tujjar, Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari juga berwasiat untuk mendirikan badan usaha yang bertujuan menghidupi para pendidik dan pencegah laju kemaksiatan.
Dari paparan beberapa tokoh ini, setidaknya para pegiat dunia entrepreneurship mendapatkan wejangan yang sangat berbobot. Selain itu, belajar entrepereneurship secara langsung dari sang ‘kiai miliarder’ juga dapat dijadikan teladan dalam menjalankannya.
Baca Juga: Santripreneur dan Katalisator Ekonomi Umat