ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home Kebangsaan Kelautan

Bekerja adalah Harga Diri Seorang Lelaki

Abdurrahman by Abdurrahman
2022-01-05
in Kelautan, Pendidikan, Pengajian, Tokoh
1 0
0
Bekerja Adalah Harga Diri Seorang Lelaki

Seorang lelaki sedang bekerja (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Bekerja adalah harga diri seorang lelaki, karena dengan bekerja mencari nafkah untuk keluarganya seorang lelaki bisa dikatakan bertanggung jawab.

Begitu pentingnya bekerja, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan jika dalam Kitab Ihya Ulumuddin halaman 85 (kitab Gus Baha) dijelaskan tentang keutamaan kerja.

Di sana disebutkan bahwa sebagian dosa ada yang tidak bisa dihapuskan dengan istighfar, sedekah wiridan kecuali serius memikirkan dan mencari nafkah atau rizki. Jadi sudut pandang itu penting.

“Allah begitu mengapresiasi orang yang bekerja. Bekerja untuk hal ini penting. Karena mungkin ada orang mendapatkan uang dari transaksi narkoba, mencuri, kejahatan atau menipu. Makanya orang yang bekerja harus diapresi,” katanya seperti dikutip dari akun Official LP3iA, Rabu (5/01/2022).

Menurut Gus Baha, seorang Muslim harus melihat bekerja bukan hanya agar tidak terlihat menganggur, lebih dari itu bekerja merupakan sebuah ibadah kepada Allah. Karena menafkahi keluarga adalah perintah Allah.

“Nilai kerja itu ibadah, agama manapun setuju jika seseorang harus mendapatkan rezeki atau kebutuhannya lewat jalan halal semisal kerja, warisan dan hibah,” tegasnya.

Dikatakan, sistem pekerjaan melahirkan hal positif seperti hukum sosial bertemu teman dan ketergantungan manusia pada hal halal, ini penting karena seringkali orang dilihat dari pekerjaannya.

Baca Juga: Nafkah Setelah Cerai

Dengan bekerja, seseorang berpikir bahwa bisa hidup dengan barang halal. Orang tergerak untuk bekerja karena punya anak kecil, orang tua dan istri itu sebuah hal yang disukai Allah.

NabiMuhammad memuji orang yang bekerja sebagai pedagang, dengan menyebut 9 dari 10 rezeki, berkahnya ada di dagang. Sekikir-kikirnya pedagang ia tetap harus bayar sopir yang mengangkut barang, satpam, dan uangnya berputar.

“Jadi cara pandang kita pada dalam beragama, jangan sampai kita melihat ibadah kepada Allah itu hanya orang yang datang ke masjid atau pengajian saja. Seseorang yang datang ke pabrik, ke pasar, sama dengan ke masjid yaitu sama-sama ibadah,” ujar Gus Baha.

Bekerja adalah harga diri bukan tanpa dasar, Gus Baha lalu menceritakan di era Rasullallah ada suatu peristiwa saat sedang mengaji bersama sahabatnya di masid lalu lewatlah seorang pemuda membawa cangkul dengan santainya. Para sahabat komplain, ada Rasullah ngaji, tapi pemuda ini tidak sopan.

Namun, ketika pemuda itu disalahkan, oleh Rasullallah malah dibela. Karena ketika ada pemuda yang bekerja untuk mencari nafkah buat keluarganya agar tidak minta-minta, menurut Rasullallah itu adalah sunahnya.

Menurut Rasul, sunah tidak hanya datang ke pengajian, tapi juga mengamalkan isi kajian itu sendiri. Bisa jadi orang yang bekerja tersebut mengamalkan perintah nabi berbuat baik kepada keluarga.

“Ini penting agar cara pandang kita kepada seseorang kepada yang lain itu positif. Karena takwa itu meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah,” tandas Gus Baha.

Tags: Bekerja itu harga diriGus BahaGus Baha'ngaji
Previous Post

Bagaimana Para Ulama Merespon Sebuah Pujian?

Next Post

Pesantren dan Perkembangan Sains

Abdurrahman

Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng dan aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri

Next Post
Pesantren dan Perkembangan Sains

Pesantren dan Perkembangan Sains

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arrazy Hasyim, Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Asal Tanah Minang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Tabayun itu menjadi penting untuk menghindarkan orang lain mengadu domba kita satu sama lain,"dawuh dari Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #nahdatululama #dawuh #mutiarahikmah
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya RKH Fakhrillah Aschal bin Abdullah Schal (Pengasuh PP Syaichona Cholil Bangkalan & Rais PCNU Bangkalan).

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #nahdlatululama #nahdliyin
  • Motivator dari Pesantren Lirboyo Ning Sheila Hasina Zamzami mengatakan penghafal Al-Qur’an harus menjaga adabnya. Nasihat Ning Sheila untuk penghafal Al-Qur’an ini disampaikannya saat kunjungan di Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mathla’ul Huda cabang Tarbiyatussibyan, Jumat (25/3/2022).

“Santri penghafal Al-Qur’an harus bisa menjaga adab dan istikamah,” jelasnya.

Menurutnya, santri yang sedang fokus Al-Qur’an harus bisa mengatur dan membagi waktu dalam bidang ini. Sehingga dibutuhkan daya juang yang kuat dan pantang menyerah dalam menghafal.

“Santri harus sering sering muroja’ah 2-3 juz tiap hari. Harus punya target dalam murojaah dan jangan meninggalkan salat malam,” imbuh Ning Sheila.

Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #santri #quotesulama #santrilirboyo #lirboyo #ningsheila #penghafalquran #pecintaquran #alquran
  • "Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan," dawuh dari Gus Miftah.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #kiai #dawuh #dawuhkyai #mutiarahikmah #gusmiftah
  • Pesantren Tebuireng berduka, cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang bernama Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat.

Kabar duka ini disampaikan secara terbuka oleh keponakannya Gus Ipang Wahid bin KH Salahuddin Wahid.

“Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat pada hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 16:28 WIB di RSCM Jakarta,” katanya seperti rilis yang diterima tebuireng.co, Senin (9/5/2022).

Di usia senjanya, Hj. Lily Wahid jadi rujukan keluarga besar KH Wahid Hasyim karena dituakan. Terutama setelah KH Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid wafat.

Tonton video lengkapnya di YouTube Channel Tebuireng Initiatives.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantrentebuireng #santri #gusdur #gussholah #ipangwahid
  • Foto pemakaman Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid di Makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng. 

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • Foto suasana makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng sebelum pemakaman jenazah Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Berdasarkan informasi dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, perkiraan jenazah tiba pukul 13.30 - 15.00 WIB.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Nyai Hj. Lily Wahid (Cucu Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy
  • Menurut Zastrouw Al-Ngatawi, tradisi ketupat atau kupatan merupakan bentuk sublimasi (perubahan ke arah satu tingkat lebih tinggi) dari ajaran Islam dalam tradisi masyarakat Nusantara. Hampir tak ada bukti tertulis yang bisa dijadikan rujukan mengenai tradisi kupatan. 

Semua referensi hanya berdasar cerita tutur (folklor) yang berkembang di masyarakat di era Wali Songo yang kemudian ditulis. Adapun momentum setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal atau Syawalan dikenal dengan lebaran ketupat atau tradisi kupatan. 

Happy Ketupat, pangapunten sedoyo lepat.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #idulfitri #idulfitri2022 #ketupat #kupatan #ketupatlebaran
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist