Penilaian terhadap seseorang yang hanya difokuskan pada penampilan fisik atau yang dikenal dengan istilah beauty bias kini menjadi hal yang lumrah. Hari ini, kita memasuki era dimana kecantikan banyak dipandang sebagai suatu privilege. Hal ini memberikan dampak tersendiri salah satunya bagi kesehatan mental.
Seseorang yang merasa dirinya kurang menarik sering kali akan melakukan segala upaya untuk terlihat cantik. Di media sosial, sering kali kita menjumpai iklan produk kecantikan, baik dari kemitraan berbayar maupun beauty vlogger yang memasarkan produk-produk tersebut. Tak jarang perempuan saling bertukar informasi tentang produk kecantikan yang mereka gunakan. Lalu, Bagaimana beauty bias memengaruhi kesehatan mental?
Standar kecantikan yang ada sering kali menciptakan tekanan bagi individu untuk memenuhi standar tersebut dan dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Orang-orang yang memprioritaskan kecantikan cenderung menilai individu berdasarkan penampilan fisik daripada keterampilan atau karakter yang dimiliki.
Fenomena  yang dikenal sebagai beauty bias ini menyebabkan orang-orang yang dianggap menarik secara fisik diperlakukan lebih baik. Bias ini sering kali tidak disadari dan dapat terjadi dalam berbagai situasi, seperti penilaian kesan pertama, hubungan sosial, pendidikan, dan dunia kerja.
Hal ini menjadikan banyak orang rela merogoh kocek besar untuk mewujudkan standar cantik yang diinginkan. Apalagi jika mereka memiliki mindset seperti, “Yang penting aku senang, ini uangku sendiri, tidak ada efek sampingnya, apa salahnya”. Padahal, apa yang mereka lakukan sering kali memiliki efek buruk yang dapat merugikan diri mereka sendiri.
Mengapa banyak orang terobsesi dengan kecantikan? Jawabannya adalah karena orang yang dianggap cantik dan menarik sering kali mendapatkan banyak keuntungan dalam hidup ini. Individu dengan penampilan menarik cenderung mendapatkan perlakuan yang lebih positif dibandingkan mereka yang dianggap kurang menarik. Kecantikan sering kali memberikan keuntungan dalam pertemanan, percintaan, pendidikan, dan karir.
Berikut beberapa dampak dari adanya beauty bias terhadap psikologis dan kesehatan mental
1. tidak puas dengan diri sendiri
  Individu yang merasa tidak menarik karena tidak memenuhi standar yang diharapkan oleh Masyarakat bisa menyebabkan adanya krisis identitas dan rasa ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Hal ini bisa menjadi unsur utama seseorang tidak bisa mencintai diri sendiri (self love)
2. insecure, stres, dan cemas
  Beauty bias dapat menyebabkan seseorang merasa tertekan untuk tampil sempurna. Tekanan ini membuat individu merasa insecure (merasa tidak pantas ) dan cemas ketika dibandingkan dengan standar kecantikan yang tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi kenyamanan dalam berinteraksi dengan orang lain.
3. kesepian
Dampak lainnya, seseorang bisa merasa kesepian sebab orang-orang yang dianggap menarik biasanya lebih mudah mendapatkan teman maupun pasangan. Sebaliknya, individu yang dianggap kurang menarik mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial, yang dapat menyebabkan kesepian dan perasaan terabaikan.
Penulis: Yusni Ainur Rohmah
Editor: Thowiroh
Baca juga: Period Poverty, Masalah Kesehatan yang Terabaikan