Bank Sampah Tebuireng (BST) melakukan kerja sama pengelolaan sampah dan penandatanganan MOU dengan Pabrik Gula (PG) tjoekir. Kerjasama ini dilakukan di Ruang Rapat Dwaraka PG Tjoekir atau PT. Sinergi Gula Nusantara. Sabtu, (22/02/25)
General Manager PG Tjoekir, Abdul Azis Purmali menyampaikan bahwa kerja sama ini dilakukan berawal dari adanya surat dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.
Ia menjelaskan bahwa pabrik gula tersebut tidak hanya dituntut untuk memproduksi gula sebanyak-banyaknya dan menghasilkan laba setinggi-tingginya yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar tetapi juga dituntut untuk turut memperhatikan lingkungan dengan memilah limbah khususnya limbah plastik.
Dengan adanya tuntutan tersebut, pabrik tjoekir melakukan diskusi dengan beberapa internal pabrik. Kemudian dilanjut dengan menghubungi Kepala Desa cukir dan Dinas Lingkungan Hidup namun ternyata belum bisa menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
Kemudian terfikirkanlah untuk menghubungi Bank Sampah Tebuireng yang sudah mendapatkan berbagai bantuan dan pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tahap awal dari kerjasama ini PG Tjoekir akan dilakukan dengan menyerahkan sampah plastik, kertas, dan apapun secara gratis kepada Bank Sampah Tebuireng termasuk akomodasi angkutan sampah dan pihak PG Tjoekir akan menerima jumlah timbangannya. Terkait hal ini juga telah disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Tebuireng, Ahmad Faozan menyampaikan pentingnya membangun mindset peduli sampah dan edukasi sampah.
“Orang yang mengelola sampah ini, menurut saya jika dikaji perspektif agama ternyata mulia sekali. Orang yang membuang sampah itu pahalanya besar dan termasuk orang saleh,” ungkapnya.
“Memang saleh dikenal ada dua saleh virtual ya beribadah itu dan ada saleh sosial yakni berhubungan dengan orang lain seperti dengan tetangga. Saya menambahkan saleh lingkungan.” sambung Ahmad Faozan.
Kerja sama ini juga mendapat dukungan dari pemerintah Desa Cukir, Sawung Agus Basuki yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan terkait kendala sampah di PG Tjoekir.
Ia juga menyampaikan adanya peringatan dari Dinas PUPR terkait larangan warga Desa Cukir untuk tidak membuang sampah ke sungai agar tidak terjadi banjir. Ia berharap, kerja sama ini akan memberi banyak manfaat dan bisa menjadi kerja sama yang berkelanjutan sampai nanti.
Penulis: Maulida Fadhilah Firdaus
Editor: Thowiroh
Baca juga: Berkunjung ke BST, Santri Muallimin Belajar Cara Mengelola Sampah