Bahtsul masail nasional sukses digelar di Pesantren Tebuireng sebagai salah satu rangkaian acara peringatan haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan masyayikh Tebuireng.
Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng, KH Achmad Roziqi jelaskan bahtsul masail layaknya energi nuklir penguat semangat dalam belajar. Hal tersebut disampaikan dalam acara penutupan bahtsul masail nasional di Gedung Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng pada Jum’at (20/12/24).
Dalam acara penutupan tersebut, Penasehat Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LBM PWNU) Jawa Timur ini mengutip risalah khutbah Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari yang menjelaskan pentingnya mudzakarah atau yang kini dikenal dengan istilah bahtsul masail.
Dalam risalah khutbahnya, Hadratussyaikh berpesan untuk memperbanyak melakukan mudzakarah. Sebab selain untuk menguatkan semangat belajar. Juga mempertahankan dan menjaga keimuan yang dimiliki sehingga menjadikan santri bisa pakar dalam apa yang telah dipelajari.
Dengan adanya bahtsul masail juga bisa melahirkan penemuan dan pengetahuan baru dari berbagai kitab rujukan yang telah ditulis oleh para ulama terdahulu untuk kemudian bisa dijadikan solusi dalam sebuah permasalahan yang terjadi di masyarakat.
KH Ahmad Roziqi berharap, apa yang disampaikan oleh Hadratussyaikh dalam risalah khutbah tersebut bisa menjadi penyemangat untuk terus melakukan bahtsul masail sebagai salah satu media belajar, mempererat silaturahmi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bahtsul masail nasional sebagai salah satu rangkaian acara haul ke -15 Gus Dur dan masyayikh Tebuireng ini berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 19-20 Desember 2024. Sementara, acara puncak haul dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2024.
Acara bahtsul masail nasional ini berjalan dengan lancar dan berhasil menghasilkan jawaban dari permasalahan kontemporer yang menjadi isu pembahasan. Diantara permasalahan yang menjadi topik pembahasan adalah bullying, stunting akibat pernikahan dini dan problematika proposal dalam sebuah acara.
Acara bahtsul masail nasional ini ditutup oleh KH Achmad Roziqi mewakili Pengasuh Pesantren Tebuireng. Ia berharap hasil dari acara tersebut tidak hanya bermanfaat di dunia tapi juga membawa pahala yang berlimpah kelak di akhirat.
“mudah-mudahan, seluruh hasil keputusan bahtsul masail baik di jalsah pertama maupun kedua menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua yang insyaAllah pahalanya akan kita dapatkan di dunia dan akhirat,” pungkasnya.
Penulis: Thowiroh