tebuireng.co – Buya Arrazy Hasyim menganjurkan kaum muslimin untuk membaca salawat di hari Jum’at, karena salawat akan sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
“Rasulullah berpesan 14 abad yang lalu, banyak-banyaklah salawat kepadaku khususnya di hari jumat,” kata Buya Arrazy Hasyim seperti dikutip dari kanal YouTube Kita Satoe, Kamis (27/1/22).
Namun, menurut Buya Arrazy Hasyim, orang yang mencintai Rasulallah setiap hari terasa Jumat. Maka bagi seseorang yang ingin bertemu Rasulallah harus memperbanyak membaca salawat, terutama hari Jum’at.
Karena mimpi terjemahan dari alam bawah sadar seseorang. Hiburan dari para Ulama adalah mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.
Apa yang dibaca, apa yang diingat, lihat dan didengar akan masuk ke dalam bawah sadar tersimpan dalam memori. Menabung dzikir, menabung salawat, jika itu yang sering dibaca, maka itu akan masuk ke alam bawah sadar.
“Insya Allah sebelum wafat akan diizinkan Allah untuk bermimpi ketemu nabi. Barang siapa mimpi melihat Nabi Muhammad dalam tidur, itu bukan jin dan syaithon. Ini diyakini kaum Aswaja yang bertasawuf, bersalawat dan dzikir,” jelasnya.
Baca Juga: Cara mimpi ketemu Nabi Muhammad
Buya Arrazy juga mendoakan bagi orang yang suka bersalawat banyak agar dimudahkan bertemu Rasulallah SAW. Tidak hari ini, nanti sebelum wafat.
“Namun ingat, kita salawat bukan karena ingin mimpi, tapi menyampaikan rindu,” imbuhnya.
Buya Arrazy Hasyim menambahkan bahwa membaca salawat harus diawali dengan membaca istighfar, jika tidak maka tidak akan merasakan nikmatnya getaran-getaran dzikir.
“Maka siapa yang berdzikir tidak mulai dengan istighfar tidak akan merasakan getaran-getaran zikir, tidak akan merasakan nikmatnya dan lezatnya dzikrullah,” ingatnya.
Ia juga mengatakan, siapa yang berdzikir tidak ditutup dengan salawat kepada Rasulullah, maka kelak di padang mahsyar atau di alam barzah akan tersesat.
Di dalam kitab Afdlalus Shalawât ‘alâ Sayyidis Sâdât Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani menuturkan beberapa amalan yang dilakukan oleh para ulama jaman dahulu dalam bershalawat. Syekh Nuruddin As-Syuni berwirid dengan membaca shalawat sebanyak 10.000 kali setiap harinya.
“Karena semua zikir tanpa shalawat tidak sampai kepada Allah, maka wajib shalawat, shalawat itu bagi saya bukan sunnah yang bilang sunat sudah lewat,” tandas Buya Arrazy Hasyim.