Anjuran dan keutamaan mengenai siwak atau bersiwak telah dijelaskan oleh nabi melalui beberapa hadisnya.
Siwak termasuk sunnah muakkad karena dianjurkan oleh Nabi seperti yang disebutkan dalam hadis:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَكْثَرْتُ عَلَيْكُمْ فِي السِّوَاكِ .(رَوَاهُ البُخَارِي)
“Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku perbanyak (anjuran) untuk kalian tentang bersiwak.'” (HR. Bukhari)
Bersiwak juga sangat dianjurkan oleh nabi, utamanya ketika hendak melaksanakan shalat seperti yang disabdakan dalam hadisnya :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda, ‘Seandainya tidak memberatkan atas umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat.'”
Hal ini tentu karena besarnya keutamaan yang didapatkan bagi orang yang mengerjakan shalat dengan bersiwak terlebih dahulu. Dalam riwayat Aisyah, nabi bersabda:
عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَفْضُلُ الصَّلاَةُ الَّتِي يُسْتَاكُ لَهَا عَلَى الصَّلاَةِ الَّتِي لاَ يُسْتَاكُ لَهَا سَبْعِينَ ضِعْفًا
“Aisyah Radhiyallahu anha berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Shalat yang dikerjakan setelah bersiwak (membersihkan gigi) lebih utama tujuh puluh kali lipat daripada shalat yang dikerjakan tanpa memakai siwak.'”
Bersiwak juga dianjurkan ketika bangun dari tidur sebagaimana yang biasa dilakukan oleh nabi:
وعن حُذَيْفَةَ رضي الله عنه ، قَالَ : كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا قَامَ مِن النَّومِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْه
“Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ‘Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambangun malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak.'”(Muttafaqun ‘alaih)
Bersiwak ketika bangun tidur bertujuan untuk membersihkan mulut dari aroma yang tidak sedap. Seperti yang dijelaskan dalam kitab Nailul Authar bahwa diantara faidah disyariatkannya bersiwak ketika bangun tidur adalah karena tidur merupakan waktu dimana terjadi perubahan aroma pada mulut seseorang yang berasal dari dalam lambungnya, dan siwak adalah alat untuk membersihkannya.
Selain mendapat pahala dan keutamaan yang besar, bersiwak dengan menggunakan kayu siwak juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi karena adanya kandungan alami dalam kayu siwak seperti alkaloid, silika, sodium bikarbonat, chloride, fluoride, kalsium, sulfur, essential oil, dan tannin.
Dalam hadis disebutkan:
السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
“Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan ridha Allah.” (HR. Ahmad)
Oleh sebab itu, penting sekali bagi umat muslim untuk tidak abai dalam melaksanakan siwak utamanya di waktu-waktu yang sangat dianjurkan seperti bangun tidur, sebelum wudhu dan ketika hendak melaksanakan shalat.
Penulis: Thowiroh
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca Juga: Tiga Waktu Utama Bersiwak menurut Hadis