tebuireng.co – Anak nakal sering membuat orang tua pusing tujuh keliling. Berbagai usaha dilakukan agar tidak berdampak pada masa depan si anak. Selain usaha nyata, diperlukan juga amalan khusus sebagai bentuk usaha batin dalam menghadapi kenakalan anak.
Amalan ketika anak bandel (nakal) ini berasal dari Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang KH M Djamaluddin Ahmad.
Amalan ini disampaikannya saat pertemuan alumni pesantrennya pada 09 Maret 2020 di Bumi Damai Al-Muhibbin.
Di akhiri pesannya, Kiai Djamal menuturkan hal yang penting untuk diperhatikan bagi setiap orang tua yang mempunyai anak, yaitu amalan ketika anak bandel.
Dituturkan Kiai Djamal, bahwa anak harus senantiasa didoakan oleh orang tua. Tidak serta merta dipukul dan disiksa apabila melakukan kesalahan.
Diceritakan oleh Kiai Djamal, konon di daerah kelahirannya yaitu Kabupaten Nganjuk pernah terdapat sebuah misteri.
Setiap ada orang tua yang memukul dan menyiksa anaknya yang melakukan kesalahan atau saat nakal, orang tua tersebut akan didatangi seorang laki-laki dari arah yang tak diketahui.
Konon laki-laki tersebut bernama Syaikh Tajuddin yang kedatangannya selalu secara mendadak, tak tahu dari mana datangnya dan tak diketahui ke mana ia kemudian pergi.
Setiap ada orang tua yang memukul dan menyiksa anaknya yang lagi nakal maka Syaikh Tajuddin akan menasehati orang tua tersebut. “Lho anak kok disikso, kok digepuk, anak nakal salahe opo.”
Lalu Syaikh Tajuddin pun memberikan sebuah wejangan amalan agar sang anak dibukakan hatinya oleh Allah sehingga tidak nakal (bandel).
“Ibunya, bapaknya, ke sini. Anak saben-saben weton posohono (tanggal lahir anaknya dipuasai). Sing poso ibukne, nik ibukne udzur diganti bapake (yang puasa ibunya, kalau ibunya halangan maka diganti bapaknya). Pas bengine salat hajad. Anake di hadiahi Fatihah 41 kali (malam harinya ditambahi salat hajat. Anaknya dihadiahi Al-Fatihah ”.

Setiap selesai memberi nasihat, Syaikh Tajuddin menghilang entah kemana, entah menuju mana. Tak ada yang tahu dari mana ia datang dan ke mana ia menghilang. Ia datang khusus untuk memberi solusi bagi orang yang sedang menghadapi anaknya yang nakal.
Nah, terkait amalan dari Syaikh Tajuddin di atas. Pada temu alumni kali ini, Kiai Djamal resmi menghadiahi ijazah amalan mengatasi kenakalan anak kepada para santrinya dan masyarakat umum.
Berikut kaifiyah (tata cara) pelaksanaan amalan mengatasi anak nakal tersebut:
-Si ibu melakukan puasa setiap hari weton kelahiran anaknya. Apabila ibunya berhalangan (udzur syar’i seperti haid) maka diganti ayahnya yang puasa.
-Pada malam harinya melakukan salat hajat sebanyak 4 rakaat (2 kali salam ) dengan rincian:
#Pada rakaat pertama usai membaca surat Al-Fatihah, membaca Surat Al-Kafirun sebanyak 10 kali.
#Sedangkan pada rakaat kedua usai membaca surat Al-Fatihah, membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
-Amalan mengatasi kenakalan anak kemudian dilanjut, setelah shalat hajat 4 rakaat (2 kali salam), melakukan Sujud Syukur. Dalam sujudnya membaca:
#Salawat sebanyak 10 kali
#Tasbih (Subhanallah wal hamdu lillah ….) sebanyak 10 kali
#Doa sapu jagat, Rabbana atina fidunya hasanah …sebanyak 10 kali
-Setelah sujud syukur kemudian duduk, kemudian hadiahi fatihah 41 kali kepada:
#Rasulullah, Syaikh Abdul Qadir Jailani, Syaikh Ahmad Tajuddin, Syaikh Hasbullah Salim, semua anak anak (baik yang lahir atau dalam kandungan) dan walidaiya (kedua orang tua).
Demikian amalan mengatasi anak nakal dari Kiai Djamal, semoga setiap orang tua punya pendekatan yang tepat dalam menghadapi kenakalan anaknya
Rizal Nanda M