• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
LSPT
Home News Tebuireng

Akar Ajaran Sesat Menurut Kiai Hasyim

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-12-11
in Tebuireng
0 0
0
Akar Ajaran Sesat Menurut Kiai Hasyim

Akar Ajaran Sesat Menurut Kiai Hasyim (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
LSPT

Akar ajaran sesat menurut Kiai Hasyim Asy’ari adalah kebodohan dalam memahami ajaran agama. Hadratussyaikh dalam kitab Risalah Ahlis Sunnah wal Jama’ah lebih rinci menjelaskan penyebab paling utama dari sebuah ajaran sesat yang mungkin saja menjadi benih-benih ekstremisme adalah kebodohan dalam masalah agama.

Hal itu berporos pada dua hal:

Pertama, tidak menguasai seluk beluk bahasa Arab dan berbagai gaya bahasa (asalib) dalam bahasa Arab.

KH Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa sekian banyak orang tersesat dari jalan yang benar dikarenakan mengikuti pemahaman orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang berbagai gaya bahasa dalam bahasa Arab.

Kiai Hasyim menyatakan, Al-Ashmu’i meriwayatkan dari Al-Khalil dari Abu ‘Amr bin al ‘Ala’, ia berkata:

 أَكْثَرُ مَنْ تَزَنْدَقَ بِالعِرَاقِ لِجَهْلِهِمْ بِالعَرَبِيَّةِ

“Kebanyakan orang yang zindik di Irak disebabkan kebodohan mereka tentang bahasa Arab.”

Kedua, tidak memiliki perangkat keilmuan yang cukup.

Ketika menjelaskan kewajiban bermazhab bagi orang awam, KH Hasyim Asy’ari menjelaskan bahwa pemahaman orang awam tidak diperhitungkan sama sekali, selama tidak sesuai dengan pemahaman para ulama besar.

Karena sesungguhnya masalah bukan berada pada teks-teks Al-Qur’an ataupun hadis yang memang sahih, melainkan terletak pada pemahaman yang keliru terhadap teks-teks tersebut.

Oleh karenanya, setiap ahli bid’ah dan orang yang tersesat pun mengaku memahami ajaran-ajaran mereka yang batil dari Al-Qur’an dan hadis. Namun, itu tidak menyelamatkan mereka dari kesalahan.

Demikian penting kaedah ini untuk diikuti dan diamalkan, sehingga KH Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa seseorang yang bukan mujtahid mutlak haruslah bertaklid kepada salah satu dari mazhab empat dan tidak boleh memahami sendiri dan mengambil langsung dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis nabi.

Banyak sekali penyakit, racun dan wabah pemikiran yang sesat dan menyesatkan, penyebabnya adalah kebodohan dalam masalah agama dan mengikuti fatwa-fatwa aneh dan menyimpang dari sumber-sumber yang tidak jelas di masyarakat. 

Oleh karenanya, penting kita semua untuk menjauhi sikap melampaui batas dan jangan sampai kita terpengaruh dengan orang-orang yang ingin menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Ajaran sesat bisa saja muncul dari orang terdekat.

Terutama mereka yang merayu kita untuk membunuh orang-orang tua, perempuan dan anak-anak atas nama agama dan menyebut pembunuhan keji itu sebagai jihad.

Kesemuanya itu hanya akan memuluskan keinginan musuh-musuh Islam dalam memecahbelah persatuan umat Islam dengan memakai tangan orang-orang Islam sendiri.

Ekstremisme dan wasathiyyah (moderasi) adalah dua hal yang saling bertentangan. Memerangi ekstremisme dan terorisme tidak akan berhasil dilakukan kecuali dengan menyebarkan wasathiyyah.

Jika cahaya wasathiyyah telah tersebar, maka api ekstremisme akan padam. Dan wasathiyyah itu adalah nilai-nilai ajaran Aswaja yang moderat. Mendekatlah kepada para ulama yang moderat.

Timbalah ilmu dari guru-guru yang betul-betul terpercaya dan bersanad serta berajaran Ahlussunnah wal Jama’ah Asy’ariyyah Maturidiyyah., sesuai pesan Kiai Hasyim bawah akar ajaran sesat karena kurangnya ilmu.

Tags: Ajaran sesatarrazy hasyimHadratussyaikhKH. M. Hasyim Asy’ariTebuireng
Previous Post

Ciri Kaum Khawarij di Era Modern

Next Post

Tujuan Bahtsul Masail Kurikulum Ma’had Aly?

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Tujuan Bahtsul Masail Kurikulum Mahad Aly

Tujuan Bahtsul Masail Kurikulum Ma'had Aly?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Perlunya Detoks Digital di Era yang Serba Digital
  • Pentingnya Manusia Merencanakan Masa Depan
  • Erick Thohir Ditunjuk Menjadi Ketua Lakpesdam PBNU
  • Bromo Raih Anugerah Taman Nasional Terindah ke -3 di Dunia
  • The 100 dan Keterlibatan Pesantren

Komentar Terbaru

  • Kresna dwiprasojo pada Kiai Keturunan Joko Tingkir di Jombang
  • Syauqi pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • Ibnu faisol pada Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim
  • Memperingati Maulid Nabi, Gus Kafa Lirboyo Pemberi Tausiah - Pondok Pesantren Wisata An-Nur II Al-Murtadlo pada Biografi Gus Ahmad Kafabihi Lirboyo
  • abdul kohar pada Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In