tebuireng.co – Ahmad Dofiri, mengatakan ke publik jika dirinya sudah jadi bagian dari Nahdlatul Ulama (NU) sejak kecil. Pernyataan yang berani dan tegas.
Dofiri yang saat ini menjabat ketua badan intelijen dan keamanan Polri sejak Oktober 2021 sempat menggegerkan warga Nahdliyin yang akan melaksanakan apel satu abad berdirinya NU.
Pasalnya ia menyampaikan statement ke publik bahwa ia sudah menjadi NU sejak kecil bahkan jika dadanya dibelah akan keluar bendera NU.
Ia mengatakan statment tersebut disampaikannya saat Apel Akbar 11.000 Kader NU di Depok yang dilangsungkan di Kavling Kopelindo, Pancoran Mas, Kota Depok, pada 29 Januari 2023 dan Dofir bagian memberikan orasi pada apel tersebut.
“Dulu waktu kecil, saya ngajinya di musala bukan di pesantren, tapi ngajinya kira-kira seperti itu. Jadi yakinlah, kalau dibelah dada saya keluarnya kayak tadi dalam batok kelapa munculnya bendera NU,” jelasnya.
Ahmad Dofiri menambahkan, NU adalah keluarga besar baginya, pulang ke NU seperti pulang kampung. Dalam Orasinya, ia juga melafalkan tahmid sekalian dengan maknanya.
“NU adalah keluarga besar saya,” imbuhnya.
Profil Ahmad Dofiri
Ahmad Dofiri lahir 4 Juni 1967 di Indramayu dan berhasil menjadi lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) atau peraih gelar Adhi Makayasa di ngkatannya pada tahun 1989.
Selama berkarir di kepolisian, Ahmad Dofiri pernah menjabat sebanyak 16 kali, diantaranya adalah Kapolda Banten (2016), Karosunluhkum Divkum Polri (2016), Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (2016), Asisten Logistik Kapolri (2019), Kapolda Jawa Barat (2020), Kabaintelkam Polri (2021).
Selain menjadi lulusan terbaik Akpol, Ahmad Dofiri juga mendapatkan banyak penghargaan lain, seperti Satyalancana Pengabdian XVI tahun.
Satyalancana Pengabdian VIII tahun, Satyalancana Bhakti Pendidikan, Satyalancana Bhakti Nusa, Satyalancana Operasi kepolisian dan lain sebagainya.
Ahmad Dofiri, salah satu anggota Polisi yang tergabung dalam tim khusus kasus pembunuhan Brigadir Joshua Hutabra.
Bahkan ia menjadi Ketua Komisi Etik Polri (KKEP) dalam kasus dugaan pelanggaran etik oleh Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan memimpin sidang etik tersebut.
Nama jendral Polisi ini semakin populer saat memimpin sidang etik Kadiv Propam Polisi Republik Indonesia (Polri) Ferdy Sambo.
Oleh: Rindi